KABARPAPUA.CO, Asmat – Puluhan warga di Kabupaten Asmat, Papua Selatan mengalami keracunan minuman keras (miras) oplosan. Empat orang di antaranya dikabarkan meninggal dunia.
Berdasarkan data sementara dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Perpetua J Safanpo, sedikitnya 4 orang meninggal dunia, 80 orang rawat jalan dan 5 orang rawat inap.
Direktur RSUD Perpetua J. Safanpo, drg.Yenny Yokung Yong, MDSc, SpPerio mengatakan, pihaknya menerima pasien keracunan miras sejak Jumat 23 Februari 2024.
Jumlah pasien keracunan terus meningkat hingga hari ini. Mereka saat ini telah mendapat penanganan medis secara khusus. “Hari ini pasien yang paling banyak di tangani,” ungkap Yenny, Sabtu 24 Februari 2024.
Seorang pasien keracunan mengungkapkan, miras yang meracuni diperoleh dari seorang teman. Miras tersebut hasil temuan yang terdampar di pinggiran pantai.
“Menurut informasi teman, awalnya ada sejumlah orang menemukan tumpukan plastik yang mengambang dan terdampar di pinggir pantai. Lalu barang tersebut di bawa ke darat, setelah di buka terdapat cairan putih yang dikemas dengan botol air mineral. Setelah dirasa, rupanya miras semacam cap tikus,” ujarnya.
Bupati Asmat Minta Rumah Sakit Lakukan Penanganan Khusus
Sementara itu, Kapolres Asmat AKBP Agus Hariadi mengatakan, miras tersebut ditemukan oleh Gerson, salah seorang warga di Kali Potong menuju Bandara Ewer. Belakangan miras tersebut dibagikan kepada warga lainya.
“Orang yang menemukan miras itu, yang pertama kali keracunan dan meninggal akibat konsumsi miras tersebut. Lalu besoknya, 3 orang lainnya (meninggal dunia),” ungkap Agus Hariadi.
Atas kejadian itu, Bupati Asmat Elisa Kambu mengunjungi ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Perpetua J. Safanpo. Dari kunjungan terlihat warga yang mengalami keracunan masih terbaring lemas di ruangan tersebut.
Elisa Kambu meminta pihak rumah sakit agar melakukan penanganan secara khusus untuk menyelamatkan para pasien korban keracunan. “Pastikan mereka sembuh baru dipulangkan. Untuk yang rawat jalan juga dipastikan agar setiap hari dikontrol kesehatannya,” pesan Elisa Kambu. ***(Abdel Syah)