KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Dogiyai Emi Enembe mengakui ada sejumlah pihak yang ingin membatalkan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Dogiyai. Hal ini disampaikannya kepada wartawan ketika melakukan konfrensi pers, yang digelar di Aula Kantor KPU Provinsi Papua, di Dok II Kota Jayapura, Papua, Selasa 17 Januari 2017.
Menurut Emi, sesuai klarifikasi Komisioner KPU Papua, maka KPU Dogiyai akan mengikuti jadwal yang telah ditentukan KPU Papua maupun KPU RI terkait tahapan pilkada. “Kami merasa tahapan ini tidak boleh dibatasi oleh kelompok siapapun. Ada empat calon yang akan maju, jangan ada yang batalkan hanya untuk kepentingan sekelompok orang,” katanya.
Emi meminta kepada dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Dogiyai yang tak diakomodir sebagai peserta dalam pilkada Kabupaten Dogoyai untuk menerima keputusan KPU.
Sementara itu ketua KPU Kabupaten Dogiyai Matias Butu, mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Dogiyai untuk tak mendengar isu-isu yang tak bertanggungjawab, yang hanya memperkeruh situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Dogiyai menjelang pelaksanaan pilkada pada 15 Februari 2017 nanti.
“Kami penyelenggara pilkada pada intinya tak mau masyarakat Dogiyai berdarah hanya karena pilkada, hanya pesta rakyat. Masing-masing kandidat, baik yang peserta maupun dua pasangan calon tak lolos bersama-sama bergandengan tangan mengawal proses pilkada serentak 15 Februari 2017 secara baik, sukses dan aman,” jelas Matias.
Matias mengaku siap melaksanakan pilkada serentak sampai terpilih bupati dan wakil bupati di Kabupaten Dogiyai. “Kami juga sampaikan terimakasih kepada pemerintah daerah atas dukungan dana dalam pilkada Kabupaten Dogiyai,” jelasnya.
Menurut Matias, walau pemerintah sebelumnya di Kabupaten Dogiyai tak menganggarkan dana pilkada sesuai dengan permintaan KPU Dogiyai yang dianggarkan dalam APBD murni Rp8 milyar, tapi setelah didesak KPU Papua bersama pemerintah daerah Dogiyai, maka dianggarkan Rp56,8 milyar lebih dan sudah dibuatkan dalam naskah hibah daerah.
“Itu dibagi dalam dua tahap, yakni tahao pertama Rp28 milyar dan kami sudah lakukan tahapan pilkada sampai pada Desember 2016 dan pada 5 Desember 2016, kami sudah ajukan tahap kedua, namun belum terealisasi sekalipun Pak Plt Bupati Dogiyai sudah membuat disposisi,” jelas Matias. ***(Fitus Arung)