KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Dalam rangka program bina lingkungan, PT PLN (Persero) Wilayah Papua-Papua Barat di Kota Jayapura menggelar sosialisasi anti narkoba tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) kepada para pelajar dari masing-masing perwakilan SMA se-Kota Jayapura.
Dalam kesempatan ini, PLN mengundang Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua untuk menyampaikan penerangan dalam menyampaikan fakta-fakta tentang penyalahgunaan narkoba yang sangat mencemaskan.
Kepala BNN Provinsi Papua, Jackson Lapangon menuturkan, agar para siswa SMA yang hadir dalam sosialisasi tersebut agar memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dalam memberantas P4GN serta ciri-ciri pengguna narkoba.
Menurut Jackson, keadaan diperburuk dengan luasnya wilayah NKRI yang memudahkan narkoba mudah masuk, diantaranya jenis ganja dari wilayah perbatasan RI-PNG. “Sebab daerah perbatasan terbuka dan terbatasnya aparat,” katanya, di Aula PLN di Kota Jayapura, Rabu (13/1).
Data lain yang memprihatinkan, kata Jackson, adalah bahwa 70 persen pecandu adalah kelompok pekerja yang memulai kecanduan sejak usia muda antara umur 15-24 tahun.
Jackson juga menjelaskan juga tentang Psikotropika Golongan I dan II yang tidak diproduksi pabrik, namun ada di peredaran gelap karena diproduksi secara illegal. “Keduanya sangat berbahaya karena banyak kasus penggunaan dalam pengobatan yang legal ternyata menyebabkan ketergantungan yang membahayakan,” katanya.
Menurut Jackson, sebesar 95 persen orang pengguna narkoba dengan rehabilitasi dia akan rileks. “Tak ada yang orang yang menyatakan narkoba itu hebat. Saya harap kalian setelah mendengarkan agar dilaksanakan dengan menjauhi narkoba,” katanya kepada peserta dari masing-masing perwakilan SMA se-Kota Jayapura.
Selain itu, kata Jackson, yang perlu dilakukan adalah saat mengetahui ada teman atau saudara yang menunjukkan gejala yang mencurigakan. “Maka wajib lapor ke tempat yang menangani narkoba,” tambahnya.
Sementara itu, Robert Sitorus, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Papua-Papua Barat mengaku terselenggaranya sosialisasi anti narkoba merupakan program dari CSR dan kerja sama dengan BNN Provinsi Papua, yang merupakan pertama kalinya dilakukan.
Menurut Robert, adanya sosialisasi ini lantaran pihak PLN melihat banyak generasi muda yang ingin bekerja diberbagai intansi, salah satu diantaranya di PLN, tapi tak lulus hanya disebabkan faktor kesehatan.
“Para pelajar merupakan penerus masa depan kepemimpinan di Papua yang perlu ditingkatkan pengetahuan dan kesehatannya. Selain itu mereka juga dengan mudah melamar pekerjaan di instansi yang mereka inginkan,” kata Robert. ***(Ramah)