Menu

Mode Gelap

TEKNO · 9 Apr 2018 ·

Perbaikan Kabel Fiber Optic Telkom Tunggu Kapal Nusantara Explorer


					Kapal Nusantara Explorer yang menyambung kabel fiber optik milik Telkom yang terputus. (Foto dokumen Telkom) Perbesar

Kapal Nusantara Explorer yang menyambung kabel fiber optik milik Telkom yang terputus. (Foto dokumen Telkom)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Agar bisa lancar dan sempurna menggunakan layanan data internet di Papua, maka harus bersabar lebih dulu hingga awal Mei 2018. Sebab rencana perbaikan kabel fiber optic (FO) bawah laut milik Telkom di perairan Sarmi-Biak, baru akan dilakukan pada pertengahan April 2018.

“Ini karena kami menunggu Kapal Nusantara Explorer menyelesaikan permasalahan jaringan di Merauke-Kaimana,” jelas General Manager Telkom Papua, Lonely Baringin Mangaranap saat ditemui di ruang kerjanya di Kota Jayapura, Papua, Senin, 9 April 2018.

Menurut Lonely, Kapal Nusantara Explorer sementara kerja di perairan Kaimana-Timika. “Harapan kami, 14 April 2018 layanan Telkomsel dan Telkom di Timika-Merauke akan normal lagi. Setelah itu, kapal ini siap-siap ke perairan Sarmi, tapi tak bisa langsung kerja, kami lagi ajukan surat ijin kerja bawah air ke Dirjen Hubungan Laut. Itu 1-2 minggu ijinnya baru keluar,” jelasnya.

Sambil menunggu surat ijin keluar, kata Lonely, pihaknya akan mempersiapkan beberapa material yang dibutuhkan untuk memperbaiki kabel FO di perairan Sarmi-Biak. Menurut prediksi, gangguan jaringan ini terjadi akibat gempa pada 6 April 2018 sekitar pukul 16.47 WIT yang membuat kabel FO Telkom putus di pukul 21.30 WIT.




“Jadi bukan gempa yang terjadi saat itu, langsung putus di saat itu juga, tapi itu akibat lempeng bermain terus-menerus dan akan behenti ketika sudah rapat. Tapi selama bentuk lempengnya belum menemukan titiknya dia akan bergerak terus. Ini hanya prediksi saja, di saat gempa terjadi beberapa saat kemudian dampaknya ada. Jadi logikanya begitu,” jelas Lonely.

Lonely juga mengatakan, kabel FO Telkom kali ini tak sepenuhnya putus, sebab jika benar-benar putus maka tegangannya akan nol. “Dan semenjak kejadian ini, dari 900 volt tegangan terlihat 590-540 volt. Artinya kabel FO tak sepenuhnya putus dan hanya terjepit, sehingga membuat tegangan turun,” paparnya.

Menurut Lonely, titik putus ini tak sama dengan titik putus sebelumnya dan di Papua ini, memang gempa tektonik sering terjadi, tapi mungkin tak terasa oleh orang karena posisinya di bagian dalam.

“Kasus ini kan gempanya kedalaman 94 km, ini baru kecurigaan. Tapi pastinya seperti apa, kita tahu setelah Kapal Nusantara Explorer sampai ke perairan Sarmi dan titik terdekat, lalu kabelnya diangkat pakai robotik, baru kelihatan, apakah dipotong seseorang atau terjepit,” jelas Lonely.

Lonely juga menjelaskan, proses pengangkatan kabel FO ini akan sulit jika letaknya semakin dalam. Setiap kabel FO sudah memiliki titik koordinat, jika kabel FO putus dan bergeser dari titik koordinat maka robot akan sulit menemukan kabel.

“Contohnya seperti di Merauke, sebelumnya kabel FO kami tanam dengan kedalaman satu meter di dasar laut, tapi saat akan diangkat kedalaman sudah mencapai empat meter karena tertutup lumpur dan material lain. Padahal alat pancing kami sediakan dua meter. Akhirnya kami sambung, baru bisa dapat,” papar Lonely.

Atas kejadian ini, diprediksikan jaringan internet di wilayah Papua khusunya Jayapura dan sekitarnya baru akan kembali normal pada 5 atau 6 Mei 2018, untuk itu PT. Telkom Papua menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan Telkom Grup di Papua.

“Kami memohon maaf kepada seluruh stakeholder Papua, baik pemerintah dan masyarakat. Kami mohon maaf atas kejadian di ruas Sarmi-Biak maupun di Kaimana-Timika, dimana kabel FO putus. Ini tak ada kesengajan, semua di luar kendali. Kami sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi akan upayakan perbaikan terbaik dan secepat mungkin, guna kembali memulihkan layanan Telkom di Papua,” jelas Lonely.***(Liza Indriyani)

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

6 Alasan Kamu Harus Punya Huawei Watch Buds

15 April 2023 - 16:59

Indonesia di Hannover Messe 2023: Investasi Teknologi Industri Terbuka

27 Maret 2023 - 22:46

Jaringan Internet di Jayapura Gangguan, Warga: Kita Kembali ke Zaman Batu

9 Maret 2023 - 15:41

International Women’s Day 2023: Instagram Beri Tips Jurnalis Perempuan Perkaya Konten

5 Maret 2023 - 16:01

Latih 200-an Ribu Peserta DTS, Kominfo Gelar Digiers Day

20 Desember 2022 - 16:49

Inilah 5 Program Anti Gabut SnackVideo Meriahkan Piala Dunia 2022

5 Desember 2022 - 16:35

Trending di TEKNO