KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Penjualan telur produksi lokal di Papua melemah imbas melimpahnya pasokan telur dari luar daerah. Kondisi ini mengancam kelangsungan UMKM lokal.
Menyingkapi kondisi ini, Asosiasi Peternak Ayam Petelur se-Tanah Tabi kembali melakukan pertemuan bersama pemerintah provinsi dan DPR Papua. Pertemuan ini membahas banyaknya pemasok telur dari luar Papua.
Dalam pertemuan bersama Ketua DPR Papua, Jhoni Banua Rouw, telah menyepakati kebijakan pengendalian dan fungsi volume terhadap distributor pemasok telur luar daerah.
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Papua, Herman Bleskadit menyatakan mendukung langkah DPR Papua.
“Keluhan dari Asosiasi Peternak Ayam Petelur sudah ditindak lanjuti dengan DPR Papua. Pemerintah provinsi tetap mendukung asosiasi, karena semua UMKM lokal ini ada di bawah asosiasi, sehingga telur lokal ini bisa dijual pada beberapa kota di Tanah Tabi,” katanya, Kamis 16 November 2023.
Berdasarkan data Asosiasi Peternak Ayam Petelur, pemerintah telah swasembada untuk telur lokal. Oleh sebab itu, Dinas Perindagkop Papua menyepakati kebijakan pengendalian dalam pertemuan bersama DPR Papua.
“Kita utamakan itu petani lokal yang ada di tanah Tabi. Ini yang kami upayakan Minggu depan Senin 20 November kami akan menggelar rapat lagi untuk finalisasi. Kita akan undang semua, kita sepakat harga, mulai dari petani sampai distributor untuk kemudian lakukan pengendalian,” ungkapnya.
Pihaknya juga akan melakukan pertemuan bersama Pelindo dan Karantina untuk koordinasi terkait dengan data masuk dan keluar barang dari luar Papua.
“Kita takuti pada barang campuran dalam kontainer, ada telur juga ikut masuk. Mungkin kita akan antisipasi itu dan berharap pengusaha menaati aturan,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Peternak Ayam Petelur se-tanah Tabi, Anike Fonataba sudah menjamin kebutuhan dengan produksi stok telur sudah seimbang.
Ia pun meminta pemerintah membatasi dan mengendalikan telur dari luar Papua. Hal ini bertujuan agar produksi telur lokal bisa tumbuh dan terserap di pasaran.
“Kita harap para distributor agar bekerja sama, masing-masing duduk pada posisi yang sama. Kita yang menghasilkan, mereka yang menjual supaya jangan mereka ambil dari luar,” ujarnya.
Anike meyakini memberdayakan produk lokal adalah salah satu cara untuk membantu para UMKM. Selain itu juga membantu lapangan pekerjaan, membantu peningkatan masyarakat serta membantu meningkatkan pendapatan daerah. *** (Imelda)