KABARPAPUA.CO, Merauke- Pemerintah Kabupaten Asmat meminta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Selatan, Aloysius Jopeng mengklarifikasi pernyataannya soal angka buta huruf pelajar di Kabupaten Asmat.
Sebelumnya pada peringatan Hardiknas, Aloysius Jopeng menyebutkan 58 persen atau 213 ribu pelajar di Asmat buta huruf.
Akibat angka tersebut, Bupati Asmat, Elisa Kambu meminta Kadis Pendidikan Asmat, Lien Toisuta bertemu Kadis Pendidikan Provinsi Papua Selatan. Sehingga pada Jumat, 5 Mei 2023, kedua kadis pendidikan itu bertemu.
“Ya, benar ada pertemuan itu. Namun Kadis Pendidikan Provinsi Papua Selatan belum mau mengklarifikasi. Pertemuan tadi, kadis pendidikan provinsi malah menyalahkan wartawan yang menulis berita tersebut,” jelas Lien Toisuta.
Lien bahkan menghubungi wartawan yang menulis berita tersebut.
“Saya sudah menghubungi wartawan itu dan mengaku ada kesalahan tulis pada angka dan sudah diperbaiki atau diralat dalam pemberitaannya,” kata Lien.
Data Tak Masuk Akal
Lien bilang, Pemkab Asmat berang atas pernyataan Kadis Pendidikan Provinsi Papua Selatan tersebut. Apalagi angka buta huruf yang disebutkan 213 ribu pelajar Asmat buta huruf, angkanya lebih besar dari penduduk Asmat yang hanya berjumlah 149. 433 jiwa.
“Kami heran, angka buta huruf di Asmat lebih besar dari total jumlah penduduk di Asmat. Ini data dari mana?” kata Lien.
Lien Toisuta menjelaskan jumlah siswa dan pelajar di Asmat untuk tingkat SD sebanyak 22.285 siswa yang tersebar pada 136 Sekolah Dasar. Sementara tingkat SMP sebanyak 3.148 siswa yang tersebar di 19 SMP.
“Kadis Pendidikan Provinsi Papua Selatan harus mengklarifikasi ke media yang menulisnya,” katanya.
Berantas Buta Huruf
Menurut Lien, capaian indikator kinerja Dinas Pendidikan Asmat 2022 dalam meningkatkan kualitas pendidikan tercatat siswa SD dan PKBM di Asmat sebanyak 22,43 persen belum bisa membaca.
“Mereka tersebar pada 136 SD dan PKBM Program Pemberantasan Buta huruf. Sedangkan yang sudah bisa membaca 77,57 persen,” jelasnya.
Sementara, jumlah angka putus sekolah di Asmat menurun menjadi 2,54 persen untuk tingkat SD dan untuk tingkat SMP 3,92 persen.
“Anga ini menurun dibandingkan 10 tahun lalu yang hampir mencapai 15 persen. Kami terus menggenjot angka melek huruf bisa membaik di Asmat,” ujarnya. *** (Abdel Syah)