KABARPAPUA.CO, Serui – Pemilik Hal Ulayat Tanah Adat Keluarga Worumi memalang Pasar Aroro Iroro Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua pada Selasa 16 Mei 2023.
Mereka meminta kebijakan dari Pemerintah Daerah Kepulauan Yapen sebagai ganti rugi tanah adat. Salah satunya mengangkat anak-anak keluarga pemilik hak ulayat menjadi pegawai negeri sipil.
Pemilik hak ulayat, Bernard Worumi dalam pertemuan bersama Sekretaris Daerah Kepulauan Yapen Erny R Tania juga menawarkan sejumlah solusi. Misalnya tidak membawa persoalan ini ke jalur hukum.
“Penyelesaian ganti rugi tanah adat oleh Pemerintah Daerah tak harus lewat jalur hukum. Kami harap ada kebijakan daerah dapat mengangkat anak-anak keluarga pemilik ulayat menjadi PNS,” pinta Bernard di ruang rapat Setda Yapen.
Bernard meminta pemerintah menyerahkan 18 los pasar untuk keluarga pemilik hak ulayat dengan ketentuan tetap membayar retribusi daerah. Pihak keluarga juga akan menarik kembali tanah terminal.
“Keluarga merasa tak ada etika baik dari pemerintah untuk mencari solusi. Permintaan tak menanggapi, sehingga pihak keluarga menempuh jalur hukum adat untuk menyelesaikan sengketa tanah adat ini,” katanya.
Ia memastikan tidak akan membuka palang sebelum ada pertemuan antara keluarga pemilik hak ulayat dan Penjabat Bupati Kepulauan Yapen. Langkah ini hanya untuk mencegah kendaraan masuk dalam terminal
“Keluarga tak melarang warga untuk berjualan, sehingga perekonomian bisa tetap berjalan. Kami hanya ingin ada tidak ada kendaraan masuk area terminal, sehingga mendapat perhatian pemerintah,” ungkapnya.
Sekda Kepulauan Yapen, Erny R Tania bilang telah menyampaikan hasil pertemuan itu kepada Pj Bupati Yapen. Dirinya juga menyarankan agar masalah tersebut tak berlarut dan ditempuh jalur hukum melalui pengadilan setempat.
“Bapak Bupati Mambay sedang melaksanakan dinas luar. Kami pasti akan melaporkan hasil pertemuan ini,” ucapnya.
Erny juga meminta kepada pemilik hak ulayat agar membuka palang pasar, sehingga masyarakat tidak berjualan di pinggir badan jalan.
“Saya minta sekali lagi, kalau om Bernard berkenan. Saya mohon untuk bisa buka palang, sehingga warga bisa tetap berjualan dalam pasar. Tetap hal ini akan saya sampaikan kepada Pj Bupati,” kata Erny. *** (Agies Pranoto)