KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Gubernur Papua Lukas Enembe mengapresiasi pembangunan yang sedang berjalan di Kabupaten Puncak, terutama capaian kinerja dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan dan infrastruktur.
Pembangunan di Kabupaten Puncak kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, Willem Wandik dan Repinus Telenggen menunjukkan kemajuan yang sangat baik, selain disejumlah daerah pegunungan tengah Papua lainnya.
“Itu bisa dilihat berdasarkan pemaparan pada saat rapat kerja daerah (rakerda) bupati/wali kota se-Provinsi Papua pada akhir Maret lalu dalam penggunaan dana otonomi khusus (otsus) 2013-2015,” kata Gubernur Lukas Enembe dalam siaran persnya ke wartawan di Kota Jayapura, Papua, Sabtu, 9 April 2016.
Menurut Lukas, penggunaan dana otsus di Kabupaten Puncak selama tiga tahun terakhir dengan total Rp323 miliar lebih, realisasi penyerapan di lapangan cukup baik. “Misalnya di sektor pendidikan alokasi dananya rata-rata capai 30 persen,” katanya.
Penggunaan 30 persen ini, kata Lukas, digunakan peningkatan sumber daya manusia dan perbaikan infrastruktur sekolah, mulai dari bantuan biaya pendidikan, pemberian biaya operasional sekolah, pengadaan pakaian seragam dan batik sekolah, beasiswa guru, pelajar dan mahasiswa hingga perbaikan ruang kelas dan pembangunan rumah guru.
“Rata-rata angka kelulusan untuk SD, SMP dan SMA/SMK juga mencapai 100 persen, meski masih banyak dibutuhkan perbaikan dan peningkatan. Tapi itu menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam meningkatkan pendidikan di Puncak,” jelas Lukas.
Sedangkan di bidang kesehatan, yang peruntukkannya rata-rata mencapai 15 persen, kata Lukas, juga cukup baik penyerapannya yang digunakan untuk peningatan gizi anak-anak balita, ibu hamil, dan masyarakat.
“Kemudian, pencegahan dan penanggulanan penyakit menular HIV/AIDS, TB Paru, Malaria dan Filariasis, serta peningkatan kader kesehatan dan dukun kampung,” kata Lukas.
Dalam pemaparan itu juga, disampaikan terjadi peningkatan kesehatan masyarakat di delapan distrik, termasuk melakukan operasi katarak kepada 100 warga, program pengadaan sarana prasarana puskesmas, pustu dan jaringan kesehatan dibawahnya hingga pengadaan alkes dan obat kegiatan Flaying Health Care, serta pemberian beasiswa kepada mahasiswa kesehatan secara bertahap.
Sementara untuk peningkatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Puncak, dilakukan dengan pemberdayaan dan pemberian bantuan modal usaha pengembangan koperasi di delapan distrik, subsidi angkutan hasil bumi, dan subsidi sembako.
Program produksi pertanian dan perkebunan lewat pengembangan produksi kopi Arabica pengadaan 16.665 bibit, pengembangan pertanian pada lahan kering, pelatihan pembuatan pupuk organik.
“Program peningkatan produksi hasil peternakan dengan mengadakan bibit sapi perah, pengadaan bibit pakan ternak, pembuatan kandang sapi perah. Lalu program peningkatan kualitas UKM dengan melakukan pelatihan atau magang industri,” katanya.
Sedangkan untuk dibidang fisik dan prasrana atau infrastruktur, kata Lukas, dapat dilihat pada pembangunan rumah sakit mulai dari penyediaan dan pematangan lahan seluas 2.950 meter persegi, pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan serta drainase, peningkatan prasarana pendidikan berpola asrama dan pembangunan perumahan.
“Di Puncak juga sedang dilakukan pembangunan bandara udara di Distrik Sinak, Kampung Gigobak sepanjang 1.000 meter yang dibiayai APBN. Meski ada faktor penghambat seperti terbatasnya sarana transportasi, tingginya potensi konflik, cuaca yang kurang bersahabat dan kelangkaan BBM namun hal itu bisa carikan solusi,” katanya.
Solusi yang disampaikan saat Rakerda itu, kata Lukas, adalah pengadaan pesawat cargo jenis Caribou, lalu memelihara stabilitas sosial masyarakata dan percepatan pembangunan jalan antarkampung, distrik dan antarkabupaten. ***(Katharina Louvree)