KABARPAPUA.CO, Manokwari – Sudah dua hari Kabupaten Manokwari diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Akibatnya air meluap ke permukaan jalan dan sampah pun berserakan di mana-mana. “Selama sepekan ini, Manokwari akan mengalami cuaca hujan dan berawan,” kata Kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manokwari, Denny Putiray.
Menurut Denny, hasil pantauan dari Stasiun Meteorologi Rendani, arah angin berputar ke timur laut hingga barat laut. “Papua Barat mengalami cuaca berawan dengan intensitas hujan lebat berada di wilayah Teluk Bintuni, Teluk Wondama dan Manokwari, dengan kecepatan angin 10-15 knot, tinggi gelombang 1,5-2 meter, suhu udara 24-29 derajat celcius dan kelembapan udara 73-96 persen,” jelasnya.
Namun, untuk kabupaten yang lainnya, kata Denny, hanya mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. “Secara keseluruhan rata-rata kecepatan angin dan tinggi gelombang laut semua sama,” katanya.
Akibat adanya 4 titik udara rendah di Selatan Indonesia (Selatan Jawa dan Utara Australia) dan badai di daerah Sumatera dan Papua Nugini. “Sehingga akhirnya Papua Barat mendapat dampaknya cuaca menjadi berawan dan hujan,” terangnya.
Pada akhir Februari diperkirakan di Papua Barat akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, maka diharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di setiap kabupaten di Papua Barat, agar berhati-hati yang bertempat tinggal berada di daerah rawan akan longsor, serta memperhatikan sampah-sampah yang ada, sehingga tak terjadi banjir. ***(Oki Rose)