KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Untuk memuluskan program pemerintah Indonesia dalam percepatan pembangunan 35.000 Mega Watt (MW) di wilayah Papua dan Maluku di bindang listrik, ada 56 proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas mencapai 995 MW. Pembangkit listrik ini akan segera dibangun untuk memperkuat listrik di dua provinsi itu hingga 2024.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan XIV Papua dan Papua Barat, Hendrison Lumbonraja menyebutkan, besarnya pembangkit itu ditentukan sesuai dengan kebutuhan daerah.
“Di Jayapura sebesar 50 MW untuk operasi 2017 di Holtekamp, Manokwari sebesar 20 MW, Merauke sebesar 20 MW, Nabire sebesar 10 MW, Biak sebesar 20 MW, Sorong sebesara 30 MW, Bintuni sebesar 10 MW, Fakfak sebesar 10 MW, Kamina sebesar 10 MW, Sarmi sebesar 5 MW untuk tahap I,” kata Hendrison di Hotel Aston, Kota Jayapura, Rabu, 11 Mei 2016.
Menurut Hendrison, pembangian ini berdasarkan perencanaan PLN yang sudah dihitung sesuai petumbuhan listrik per tahun, beban puncak dan salah satu pembangkit yang mengalami gangguan maka listrik sudah tak terputus.
Diakuinya, dalam pembangunan jaringan 35.000 MW itu, dikerjakan PLTNG, sementara dana didanai PLN dan pihak swasta. Sedangkan perijinan sudah hampir 100 persen. Sementara masuk pada tahap pembebasan lahan milik warga setempat dengan melibatkan kejaksanaan, BPN, Pemda setempat.
“Alokasi dana yang digelontorkan untuk membangun jaringan 35.000 MW sebesar Rp35 triliun untuk 10 tahun untuk regional Papua dan Maluku yang pembangunannya secara bertahap mulai dari tahun 2017 hingga 2020,” jelas Hendrison.
Sementara itu, General Manager PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat, Yohanes Sukrislismono mengaku, adanya penambahan jaringan 35.000 MW ini diyakini masyarakat di dua provinsi itu bakal merasakan terangnya sinar lampu.
“Selama ini salah satu kendala yang dialami masyarakat, terutama daerah pedalaman minim aliran listrik. Mengingat banyaknya desa yang harus dialiri listrik. Kami harapkan dukungan dari masyarakat dan pemerintah agar mempermudah pembangunan transmisi PLN,” ujarnya. ***(Ramah)