KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meninjau program infrastruktur kerakyatan yang dilakukan melalui skema Padat Karya Tunai (PKT) di Balai Jalan Nasional Wamena, pada Jumat 26 Maret 2021.
Direktur Preservasi Jalan Kementerian PUPR, Thomas Setiabudi Aden menyebutkan program padat karya di Balai Wamena melibatkan pekerja masyarakat setempat sebagai upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
“Saya ingin melihat betul terutama manajemen dari kepala balai, satker dan PPK dalam menjalankan program ini. Presiden Jokowi membuat PKT dengan tujuan pemulihan ekonomi nasional.
Kata Thomas, program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
“Jadi PKT ini untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok. Pola pelaksanaan PKT harus memperhatikan protokol physical and social distancing untuk pencegahan penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Program Padat Karya Tunai (PKT) di Balai Jalan Nasional Wamena. (Kabarpapua.co/Stefanus Tarsi)
Selain itu, PKT dimanfaatkan meningkatkan kualitas layanan jalan nasional dengan pengerjaan drainase khusus di ruas jalan yang belum dikerjakan dan harus masyarakat setempat sebagai pekerjanya.
Menurutnya, di Jayawijaya saat difokuskan paling utama membuka Trans Papua yang sedang dalam progres dilakukan pengerjaan dari Jayawijaya ke arah Mulia, Sinak, Ilaga, lalu Habema.
“Saya melihat progresnya sudah bagus dan padat karya sudah mulai dikerjakan. Namun untuk padat karya harus menambahkan karyawan kerjanya, karena pekerjaan ini miliki banyak target pekerjaan dan sangat membantu masyarakat dalam pemulihan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, Kementerian PUPR akan menambah anggaran lagi untuk program padat karya bagi semua balai di wilayah Indonesia.
“Nanti ada penambahan Rp1 triliun lagi untuk balai di Indonesia Timur. Sedangkan untuk balai di Indonesia Barat, ada penambahan sekitar Rp2 triliun.Semuanya fokus untuk program padat karya,” ujarnya. *** (Stefanus Tarsi)