KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua dan Papua Barat mencatat kinerja Industri jasa keuangan Papua pada Juli 2023 terpantau mengalami peningkatan.
Fakta ini dengan adanya jumlah penyaluran kredit yang mulai meningkat sebesar 13,16 persen secara years on years (yoy). Kepala OJK Papua dan Papua Barat Muhammad Ikhsan Hutahaean menyebut, total aset perbankan pada Juli 2023 mencapai Rp96,14 triliun.
“Mayoritas sektor utama kredit mencatatkan kenaikan terutama pada sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp1,35 triliun atau sebesar 89,54 persen,” ujar Ikhsan kepada awak media di Jayapura, Jumat 15 September 2023.
Ikhsan mengemukakan, aset perbankan terdiri dari aset Bank Umum Rp93,42 triliun dan aset BPR Rp 2,71 triliun. Aset ini tumbuh masing-masing sebesar 13,31 persen dan 11,04
persen.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) posisi Juli sebesar Rp51,44 triliun mengalami peningkatan sebesar 7,37 persen yoy yang utamanya didorong peningkatan giro. Risiko kredit juga menunjukkan adanya penurunan rasio NPL perbankan dari 3,04 persen menjadi 2,55 persen yoy.
“Sebagian besar masih ditopang dari sektor konsumsi sebesar 52,42 persen dari total kredit yang diberikan,” katanya.
Rekening SID Tumbuh 24,39 Persen
Pada Juli 2023, total rekening SID tercatat mencapai 50.132 rekening, tumbuh sebesar 24,39 persen ketimbang tahun lalu. Jumlah rekening ini terdiri dari rekening Reksadana sebanyak 44.169, rekening saham sebanyak 22.989 dan rekening Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 2.435.
Selain itu pertumbuhan rekening tertinggi terdapat pada Reksadana yaitu 28,66 persen yoy diikuti dengan SBN sebesar 22,61 persen yoy. Adapun nilai transaksi saham selama tahun 2023 (Januari-Juli) mencapai Rp1,52 triliun dengan rata-rata transaksi per bulan sebesar Rp217,9 miliar.
Ikhsan menyebut, kinerja IKNB periode Juli 2023 di Papua menunjukkan kinerja yang cukup baik. Terlihat dari indikator keuangan utama yang bertumbuh dan pada level terjaga. Kinerja dana pensiun juga mampu tumbuh positif. Ini tercermin dari total investasi posisi Juli 2023 tumbuh 7,65 persen yoy menjadi Rp979,8 miliar.
Begitu pula dengan penyaluran piutang oleh Perusahaan Pembiayaan posisi Juli 2023 yang juga tumbuh 13,15 persen yoy menjadi Rp1,82 triliun. Sementara perusahaan penjaminan juga mencatat pertumbuhan yang sangat baik.
Pertumbuhan ini terlihat dari outstanding penjaminan pada posisi Juli 2023 bertumbuh sebesar 1,37 persen secara yoy menjadi Rp91,3 miliar.
“Total pembiayaan modal ventura posisi Juli 2023 turun sebesar 13,49 persen yoy menjadi Rp3,27 miliar. Di sisi lain, kinerja fintech peer to peer (P2P) tumbuh signifikan dari sisi pinjaman yang tersalurkan sebesar 57,12 persen yoy,” katanya.
775 Permintaan Layanan OJK Papua-Papua Barat
Ikhsan mengungkapkan, sejak awal Januari hingga Juli 2023, OKP Papua dan Papua Barat telah menerima 775 permintaan layanan. Permintaan ini termasuk 76 pengaduan, 100 pemberian informasi dan 599 pertanyaan.
Sementara itu pemberian layanan informasi debitur (Ideb) kepada masyarakat sebanyak 2.183 layanan yang terdiri 1.862 layanan online dan 321 layanan offline/onsite.
Ia menambahkan, kinerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Papua melalui program Kredit Program Percepatan Akses Keuangan Daerah (Kredit Papeda) juga menunjukkan pertumbuhan.
Jumlah debitur kredit papeda mencapai 306 debitur meningkat dari jumlah debitur posisi Juni 2023 sebanyak 295 debitur. Adapun total penyaluran kredit sebesar Rp2,2 miliar dengan debet posisi 31 Juli 2023 sebesar Rp935,6 juta. *** (Imelda)