KABARPAPUA.CO, Wamena– Penjabat Gubernur Provinsi Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo, SH, MH bersama Penjabat Sekda Sumule Tumbo, SE, MM menyambangi perkampungan kepala suku dan masyarakat Wouma yang merupakan pemilik hak ulayat lokasi kantor pemerintahan Provinsi Papua Pegunungan.
Kehadiran Pj Gubernur dan Sekda disambut baik oleh kepala suku, perempuan, pemuda hingga para tokoh di Wouma.
“Kami berterima kasih, mengapresiasi masyarakat Wouma yang telah menerima kehadiran pemerintah di lokasi pembangunan kantor pemerintahan. Kami paham, masalah tanah bisa memakan waktu cukup panjang. Ada warga yang mendukung dan menolak,” kata Kondomo.
Ia menjelaskan pemerintah telah memutuskan lokasi pembangunan kantor pemerintahan Papua pegunungan, maka diharapkan pembangunan dapat berjalan dengan baik. Terlebih masyarakat Wouma telah menyetujui dengan dukungan semua masyarakatnya.

Pj Gubernur Nikolaus Kondomo saat memotong daging Wam (Babi) untuk jamuan kasih bersama masyarakat di Wouma. (Kabarpapua.co/Stefanus Tarsi)
“Masyarakat Wouma telah mendukung pembangunan ini dan pasti ada manfaatnya ke depan, untuk anak cucu dan generasi muda,” jelasnya.
Pihaknya berharap masalah hak ulayat tanah yang sudah disepakati menjadi langkah yang baik untuk mendukung pembangunan pemerintah ke depan. Terlebih pemerintah hadir untuk mengangkat harkat derajat masyarakat juga mempersiapkan fasilitas kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, seorang tokoh masyarakat Wouma, Paul Matuan menjelaskan lokasi pembangunan kantor pemerintahan menjadi polemik karena banyaknya lokasi pembangunan yang ditawarkan warga, misalnya di Gunung Susu, Pikhe, Muliama dan lainnya. Namun pemerintah memutuskan untuk tetap di lokasi yang telah ditetapkan.

Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan bertemu dengan masyarakat Wouma. (kabarpapua.co/Stefanus Tarsi)
Dengan batas wilayah yang sudah disepakati bersama antara pemerintah, masyarakat Wouma dan Walesi, maka ke depan akan dilakukan pembangunan.
Kepala Suku Wouma, Usman Wuka meminta pemerintah memperhatikan akses jalan ke lokasi pembangunan yang tergerus abrasi Kali Wue.
“Pemerintah tolong buatkan talud sepanjang jalan ini karena jika dibiarkan, maka jalan menuju ke lokasi pembangunan akan habis tergerus longsor,” jelasnya. *** (Stefanus Tarsi)