KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Ketua DPR Papua, Yunus Wonda mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi di tanah Papua diukur dari masyarakat ekonomi lemah atau masyarakat miskin, yang nantinya berdampak pada tolak ukur grafik ekonomi disuatu daerah akan menjadi naik atau tidak.
Dirinya berharap sensus ekonomi yang dilakukan bukan hanya pada presentasi pejabat, pengusaha atau masyarakat ekonomi mampu. Tetapi harus didukung oleh masyarakat luas.
“Perkembangan ekonomi Papua akan kelihatan apabila perekonomian seperti apa adanya dan tidak ada yang disembunyikan. Seperti saya misalnya, memiliki usaha minuman sehat,” ucap Yunus Wonda saat ditemui petugas sensus di kediamannya di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu, 5 Mei 2016.
Siang tadi, sejumlah petugas Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua melakukan sensus ekonomi di rumah Yunus Wonda. Sensus tersebut langsung didampingi Kepala BPS Provinsi Papua, Johanes De Britto Priyono.
Pertanyaan pertama yang dilayangkan oleh dua orang pencacah dari BPS Provinsi Papua kepada Yunus Wonda berlangsung sekitar 10 menit, terkait jenis usaha yang dimilikinya. Usai melakukan sensus, dilanjutkan dengan foto bersama dan penempelan stiker data Sensus Ekonomi 2016 di pintu rumah Yunus Wonda.
Kepala BPS Provinsi Papua, Johanes De Britto Priyono menuturkan pencacahan dilakukan mulai dari pejabat yang fungsinya untuk memberikan motivasi kepada masyarakat luas. *** (Ramah)