KABARPAPUA.CO, Sentani – Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Jayapura menyatakan sikap keberatan dan menolak pergantian Penjabat (Pj) Bupati Triwarno Purnomo.
Pernyataan ini disampaikan LMA Jayapura bersama para ondofolo dan tokoh pemuda serta tokoh perempuan di Pendopo Kampung Sereh pada Senin 12 Agustus 2024.
Ketua LMA Jayapura, Frits Maurit Felle, menyampaikan pernyataan tersebut bentuk dari perlindungan kepada hak-hak masyarakat adat. Menurut dia, Triwarno merupakan figur yang memiliki visi misi yang jelas dalam membangun daerah.
“Penolakan ini juga untuk mendukung pemerintah dalam program pembangunan yang mensejahterakan masyarakat di Kabupaten Jayapura,” ujarnya kepada wartawan di Jayapura.
Frits menilai Triwarno mampu memberikan pelayanan yang baik serta berdampak langsung kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura. Demikian pula program dan kegiatan bersentuhan langsung dengan masyarakat Jayapura.
“Beliau (Triwarno) juga sosok yang memiliki kualitas sebagai pemimpin. Karena hal itu sudah terbukti dengan adanya pembangunan di kabupaten jayapura dengan sejumlah keberhasilan yang lain,” ungkapnya.
Frits menyebut, dukungan terhadap Triwarno sebagai bentuk kepedulian sebagai masyarakat yang hidup di Kabupaten Jayapura. Dimana masyarakat membutuhkan aksi nyata dari program penanganan stunting dan suksesnya Pilkada 2024.
“Beliau juga sukses bekerja dan terbukti saat bapak Presiden RI Joko Widodo berkunjung di Kabupaten Jayapura di Hari Anak Nasional dan semua bisa berjalan dengan sukses. Hal ini menunjukan bahwa kualitas dari seorang Penjabat Bupati Triwarno Purnomo sangat baik,” ujarnya.
Ia meyakini Mendagri Tito Karnavian tidak keberatan menerima aspirasi masyarakat adat Jayapura. Sebab, kata Frits, masyarakat telah merasakan kemajuan daerah yang pesat selama kepemimpinan Triwano dalam pemerintahan masa transisi.
“Kami menyadari bahwa penempatan Pj Bupati Triwarno Purnomo di Kabupaten Jayapura adalah murni kewenangan Pak Tito Karnavian. Namun kami yakin Pak Tito juga tidak keberatan menerima aspirasi kami selaku masyarakat adat,” katanya.
Berkaitan dengan dengan penolakan ini, LMA bersama ondofolo, tokoh gereja, perempuan dan pemuda akan mengirim surat rasa keberatan ini kepada Mendagri. “Dengan harapan Mendagri Pak Tito bisa menarik kembali penempatan Pak Samuel Siriwa dan tetap mempertahankan Pj Bupati Triwarno Purnomo,” pungkasnya. *** (Alan Youwe)