KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Layanan uang elektronik nasional LinkAja menghadirkan kemudahan untuk bertransaksi secara digital pada sektor pariwisata dan transportasi saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Direktur Utama LinkAja, Haryati Lawidjaja mengatakan, LinkAja turut mendukung sektor pariwisata dengan hadir sebagai satu-satunya uang elektronik nasional yang dapat memberikan kemudahan pembayaran bagi penggunanya di aplikasi Papua Tourism.
“LinkAja dapat digunakan pada aplikasi Papua Tourism, masyarakat dapat menikmati kemudahan untuk pembelian tiket akses masuk objek wisata di Kota Jayapura beserta semua area Papua, pembayaran hotel, pembayaran tiket masuk kegiatan PON, belanja oleh-oleh hingga produk-produk lokal binaan UMKM di Papua,” kata Haryati dikutip dalam siaran pers yang diterima KabarPapua.co, Kamis 19 Agustus 2021.
Selain pembayaran hotel, LinkAja beserta Layanan Syariah LinkAja dapat digunakan di berbagai modern retail lokal seperti Saga Supermarket, kafe di kawasan strategis dan sentra bisnis di Mal Jayapura dan kawasan sentra bisnis food dan beverage di berbagai hotel ternama.
LinkAja Bisa Digunakan Belanja Oleh-oleh di Pasar Tradisional
Demikian juga transaksi tempat berbelanja oleh-oleh seperti Sambal Baba yang menjual sambal beserta batik khas Papua, serta Gerai Honai. “Bagi yang ingin berbelanja di pasar tradisional juga dapat menggunakan LinkAja sebagai metode pembayarannya di Pasar Hamadi,” ujar Haryati.
Selaras dengan tema HUT RI, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, LinkAja secara konsisten mendukung pemerintah dalam berbagai program yang dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat, terutama untuk meningkatkan pemulihan ekonomi skala nasional di masa pandemi ini.
Katanya, melalui kerja sama dengan berbagai pihak yang ada di Papua, LinkAja berusaha menghadirkan kemudahan bertransaksi secara digital bagi masyarakat melalui aplikasi Papua Tourism.
“Kami ingin membantu menghidupkan kembali UMKM yang ada di Papua dengan memanfaatkan transaksi nontunai dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku,” kata Haryati.***(Qadri Pratiwi)
