Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

BISNIS · 4 Dec 2023 09:30 WIT

Komitmen BI Papua Sinergi Perkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional


					Kepala Deputi Perwakilan BI Papua, Thomy Andryas saat sambutan pertemuan tahunan di Kantor BI Papua, Kota Jayapura, Senin 4 Desember 2023. (KabarPapua.co/Imelda) Perbesar

Kepala Deputi Perwakilan BI Papua, Thomy Andryas saat sambutan pertemuan tahunan di Kantor BI Papua, Kota Jayapura, Senin 4 Desember 2023. (KabarPapua.co/Imelda)

KABARPAPUA.CO,  Kota Jayapura – Bank Indonesia Perwakilan Papua mengungkapkan bahwa provinsi baru di Daerah Otonomi Baru (DOB) mempengaruhi dinamika perekonomian di Papua.

Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Deputi Perwakilan BI Papua, Thomy Andryas dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia di Kantor BI Papua, Jayapura, Senin 4 Desember 2023.

Menurutnya, terbentuknya provinsi-provinsi baru tersebut telah mempengaruhi dinamika perekonomian di Papua. untuk itu, sinergi merupakan kata kunci agar pertumbuhan ekonomi dapat kuat berimbang berkelanjutan dan inklusif.

Empat provinsi tersebut memiliki peran yang sentral tidak hanya dalam perekonomian di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua. “Ekonomi Papua memberikan kontribusi sekitar 15 persen pada perekonomian hingga mendapat peringkat ketiga setelah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah,” ujar Thomy.

Peringkat Ekonomi Papua Secara Nasional

Secara nasional ekonomi Papua berada pada tingkat ke-15 dan berkontribusi sebesar 1,5 persen. Sementara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat berimbang berkelanjutan, perlunya dua peran utama, yakni pertama inflasi yang rendah dan stabil. Kedua, struktur perekonomian yang kuat. 

Suasana pertemuan tahunan di Kantor BI Papua, Kota Jayapura, Senin 4 Desember 2023. (KabarPapua.co/Imelda)

Untuk mencapai inflasi yang rendah dan stabil, khususnya inflasi bahan pangan, perlunya strategi 4K. Strategi tersebut  yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

“Strategi 4K  juga perlu dilengkapi dengan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan. Adapun untuk memperkuat struktur perekonomian setidaknya tiga upaya yang perlu kita lakukan secara bersama-sama,” katanya.

Dorong Sumber Pertumbuhan Ekonomi

Strategi ini, Thomy melanjutkan juga untuk mendorong sumber pertumbuhan ekonomi yang lebih heterogen. Sehingga pertumbuhan tidak hanya mampu pada satu sektor pertumbuhan ekonomi.

Pertama, didorong oleh sektor yang beragam akan menciptakan perekonomian yang lebih kuat dan berdaya tahan. Kedua, mendorong pelaku ekonomi yang lebih beragam, baik korporasi maupun UMKM.

Ketiga, mendorong berbagai sistem ekonomi dan keuangan tidak hanya sistem ekonomi dan keuangan konvensional namun juga ekonomi dan keuangan syariah.

“Tiga upaya tersebut perlu dibarengi dengan digitalisasi serta pembangunan yang berwawasan lingkungan. Selain itu juga perlunya sinergi antara berbagai pihak serta optimisme yang tinggi agar pertumbuhan yang kuat berimbang berkelanjutan dan inklusif dapat tercapai,” ujarnya.  *** (Imelda)

Artikel ini telah dibaca 60 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Tahun 2024, PT Air Minum Jayapura Robongholo-Nanwani Raih Laba Bersih 2,6 Miliar

19 March 2025 - 23:09 WIT

Jelang Lebaran, Permintaan Uang Tunai di Bank Mandiri Region Papua Meningkat

18 March 2025 - 22:34 WIT

Permintaan BBM hingga Minyak Tanah di Papua Maluku Meningkat Jelang Idul Fitri

18 March 2025 - 17:23 WIT

DPR Kota Jayapura Tinjau Kesiapan Kapal PT Pelni Jelang Ramadan 2025

17 March 2025 - 21:11 WIT

PLN Siapkan 1000 Paket Sembako Murah, Warga Jayapura: Kami Terbantukan

16 March 2025 - 21:36 WIT

Ramadan 1446 H, Bank Mandiri Group Santuni Anak Yatim Piatu, Dhuafa dan Lansia di Jayapura dan Sorong

15 March 2025 - 16:05 WIT

Trending di BISNIS