KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkapkan kabar mengejutkan soal pembakaran Pesawat Susi Air usai landing di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga.
Menurut Fakhiri, peristiwa tersebut tidak terlepas dari kasus pengancaman 15 pekerja bangunan Puskesmas Paro oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Bahkan, Fakhiri menyebutkan pilot Susi Air dan 15 pekerja bangunan Puskesmas saat ini telah dibawa kelompok tersebut. Hanya saja belum diketahui maksud KKB membawa atau melakukan penyanderaan.
“Belum diketahui pasti maksud KKB membawa 16 orang tersebut, namun ada dugaan mereka dibawa ke Mapenduma,” kata Fakhiri kepada wartawan melalui sambungan telepon di Jayapura, Selasa malam 7 Februari 2023.
KKB Curiga 15 Pekerja Bangunan Puskesmas Intelijen
Peristiwa ini bermula dari kecurigaan KKB pimpinan Egianus Kogoya terhadap pekerja pembangunan Puskesmas Paro. KKB mencurigai 15 orang tersebut adalah intelijen, karena tak memiliki identitas lengkap.
“Memang benar peristiwa ini berawal dari pengancaman 15 pekerja yang membangun Puskesmas. Sehingga kami berkoordinasi dan kami perintahkan Kapolres agar berkoordinasi dengan Pemda dan kita ajukan untuk mengevakuasi mereka,” ucap Fakhiri.
Fakhiri menduga aksi pembakaran Pesawat Susi Air, karena KKB mencurigai pesawat tersebut akan digunakan untuk membawa 15 pekerja bangunan puskesmas keluar dari Distrik Paro.
“Tadi pagi ada pesawat yang masuk, mungkin dugaan kami pikirnya mereka (KKB, Red) untuk membawa para karyawan keluar sehingga pesawatnya ditahan dan pilot serta penumpangnya diturunkan lalu mereka membakar pesawat,” ujarnya.
Koordinasi Libatkan Tokoh Masyarakat
Saat ini, kata Fakhiri, pilot dan 15 pekerja bangunan puskesmas telah dibawa keluar dari Distrik Paro yang jaraknya 200-300 meter. “Mereka dibawa keluar oleh kelompok Egianus dan kami sedang berupaya untuk berkoordinasi dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat,” katanya lagi.
Hingga kini Polda Papua masih terus berupaya untuk melakukan kontak dengan pihak KKB maupun 16 orang yang dibawa. “Kita belum dapat tuntutan karena kita sedang berupaya berkomunikasi,” sambung Fakhiri. *** (Faisal Narwawan)