KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Memasuki bulan eliminasi penyakit kaki gajah dan cacingan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganggarkan pembiayan dari dana dekon berjumlah Rp9 miliar lebih. Dana ini untuk pembiayaan petugas kesehatan dalam rangka pemberian obat massal mencegah penyakit cacingan dan kaki gajah di Papua.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Papua, Aaron Rumainum menjelaskan, pembiayaan yang dikeluarkan Kemenkes untuk pengobatan kaki gajah pada 22 kabupaten dan cacingan pada 9 kabupaten di Papua. Kabupaten Deyai, Dogiyai, Paniai, Lani Jaya, Tolikara dan Yalimo sementara laksanakan pengobatan.
“Obat yang diberikan terdiri paracetamol, albendasol dan BNC untuk penduduk umur 2-70 tahun yang sehat, yang tak hamil. Sementara yang dibawah 2 tahun ditunda dan yang diatas 70 tahun tak diberikan, termasuk yang sakit berat,” kata Aaron kepada wartawan, belum lama ini.
Sementara pada anak umur 1-2 tahun, kata Aaron, hanya diberikan obat cacing albendasol saja. “Hal ini untuk mendukung program stanting (tinggi badan tak sesuai umur) dicurigai kurang gizi. Diberikan obat 2 kali setahun,” katanya.
Sementara pada 12 kabupaten yang selesai memberikan obat pencegahan kaki gajah dan dinyatkan lulus, seperti Merauke, Kabupaten Jayapura, Keerom, Boven Digul, Mappi dan Supiori.
Sedangkan enam kabupaten yang belum ditemukan kaki gajah, yakni Lany Jaya, Tolikara, Yalimo, Paniai, Dogiyai dan Deiyai dilakukan pemberian obat masal kecacingan pada Februari kepada anak 1 tahun dan 12 tahun.
“Target kami setiap kabupaten dikatakan sukses apabila di atas 65 persen karena memperhitungkan anak di bawah 2 tahun, di atas 70 tahun, yang hamil dan sakit berat tak mengkonsumsi obat,” jelas Aaron. ***(Fitus Arung)