Menu

Mode Gelap

PERISTIWA · 24 Feb 2016 ·

Kembali, Tenaga Medis Demo Direktur RSUD Abepura Dicopot


					Unjuk rasa paramedis RSUD Abepura di Dinkes Papua. (KabarPapua.co/Katharina Louvree) Perbesar

Unjuk rasa paramedis RSUD Abepura di Dinkes Papua. (KabarPapua.co/Katharina Louvree)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Seratusan tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura kembali melakukan unjuk rasa, menuntut penggantian Direktur RSUD Abepura, dr Yohanes Manansang.

Kali ini, unjuk rasa dilakukan di Dinas Kesehatan Papua. Dalam orasinya, tenaga medis meminta Manansang harus segera diganti. Sejumlah alasan pencopotan Manansang juga dibeberkan didepan Kepala Dinas Kesehatan Papua, Aloysius Giay.

“Kami akan menutup pelayanan di rumah sakit, jika tuntutan kami ini tak dipenuhi. Manansang tak punya hati nurani dan arogan. Dia selalu intervensi kami. Ganti dia,” kata dokter spesialis kandungan, Lili Wanane, Rabu (24/2).

Dokter yang mengaku harus bekerja dengan segala keterbatasan itu, dalam kepemimpinan Manansang selalu diintimidasi dan ikut campur dalam proses di ruang bersalin.

“Kami tak mendapatkan keadilan dan kami tak suka demo. Kami hanya mau bekerja. Tetapi permasalahan ini yak bisa dibiarkan. Jangan sampai ada tudingan, bahwa kami demo karena ada yang tunggangi. Ini tak benar. Kami hanya ingin Manansang diganti,” jelasnya.

Baca Juga >  Polisi Tangkap Anggota KKB Penembak Brimob di Yahukimo

Lanjut Lili, dalam kepemimpinannya, seorang direktur rumah sakit tak memiliki hak untuk mencampuri proses persalinan, tetapi kata Lili, seorang Manansang bisa ikut campur dalam proses persalinan.

“Manansang tak punya hak sedikitpun. Jika tak ada perubahan juga, kami dokter spesialis sepakat untuk mengundurkan diri dari rumah sakit ini,” jelasnya.

Tak hanya itu, parawat dan dokter mengaku selama kepemimpinan Manansang, selalu diadu domba oleh pasien. Sejumlah persoalan lain yang terjadi disaat kepemimpinan Manansang adalah sepanjang Juli 2015, jasa BPJS tak dibayarkan oleh paramedis. paramedis mengklaim Manansang bukan seorang PNS, sebab tak tecantum di Badan Kepegawaian Nasional.

Baca Juga >  211 Peserta di Biak Numfor Tutup Pencarian Bakat Papua Football Academy

“Manansang juga menerbitkan SK para pegawai secara sembarangan. Sangat tak masuk akal,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Papua, Aloysius Giay meminta tenaga medis tak menutup pelayanan di rumah sakit milik pemerintah itu. Walaupun bukan pengambil kebijakan, namun pihaknya akan meneruskan tuntutan yang diminta oleh paramedis RSUD Abepura.

“Saya meminta, teman-teman tak lagi melakukan unjuk rasa. Cukup ini yang terakhir. Silahkan sampaikan surat dan kronologis, serta bukti-bukti yang ada. Aspirasi ini akan saya lanjutkan kepada Gubernur Papua,” katanya dalam tatap muka dengan paramedis ini.

Hingga berita ini diturunkan, pertemuan masih berlangsung dan secara bergantian paramedis menyampaikan segala persoalan dimasa kepemimpinan Yohanes Manansang.

Sebelumnya, paramedis ini juga telah melakukan unjuk rasa di depan RSUD Abepura dan di Kantor Gubernur Papua. *** (Katharina Louvree)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Suara Ledakan Terdengar Sebelum 9 Ruko dan 5 Rumah Kos di Agats Asmat Terbakar

7 Juni 2023 - 07:24

Dakwaan JPU Berubah, Kuasa Hukum Plt Bupati Mimika Keberatan

7 Juni 2023 - 00:09

Dukungan Moril Mengalir untuk Plt Bupati Mimika Jelang Sidang Dakwaan

6 Juni 2023 - 22:47

Terungkap Alasan Pemilik Hak Ulayat Ingin Palang Bandara Sentani

6 Juni 2023 - 13:55

Jadi Tersangka KDRT, Oknum Pejabat Pemprov Papua Dikenai Wajib Lapor

3 Juni 2023 - 21:48

Ketakutan, 162 Warga Nogolait Ngungsi ke Kota Kenyam Nduga

1 Juni 2023 - 15:24

Trending di PERISTIWA