KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – PT Telkom Papua, akhirnya merincikan sejumlah penyebab terputusnya kabel optik jalur Timika-Merauke yang terputus pada 8 Februari 2018 sekitar pukul 17.45 WIT.
Putusnya kabel optik menyebabkan jalur komunikasi dan layanan data pada wilayah Merauke, Timika, Kaimana, Fakfak dan Nabire terganggu lebih dari sebulan lamanya.
“Ada dugaan kabel optik dipotong. Sampai saat ini kami masih menyelidiki siapa pelakunya,” kata General Manager PT Telkom Papua, Lonely Baringin Mangaranap, Rabu, 7 Maret 2018.
PT Telkom Papua menduga pemotongan kabel optik dilakukan oleh nelayan yang menangkap ikan di sekitar Laut Arafura.
Ada dugaan, jangkar yang dibuang ke dasar laut dan saat jangkar diangkat dan tidak bergerak, maka nelayan turun untuk melihat jangkarnya dan memotong kabel optik milik Telkom.
“Ada dugaan juga, bahwa para nelayan itu tak mengetahui kabel yang dipotong milik Telkom. Apabila dipotong berdampak pada kerugian hingga puluhan miliar rupiah,” kata Lonely.

Kapal Nusantara Explorer yang menyambung kabel fiber optik milik Telkom yang terputus. (Foto dokumen Telkom)
Putusnya kabel optik terjadi di tiga titik dan telah dalam penyambungan pada 25-26 Februari 2018. Walaupun sudah bisa untuk mengirim power, tapi masih terjadi gangguan yang disebabkan terputus pada jarak 122 kilometer ke arah Merauke.
“Kabel sempat disambung lagi, tapi masih terputus. Putusnya ini baru diketahui setelah diangkat ke darat. Analisa laboratorium, kabel diputus pada kedalaman 100-200 meter. Kamu belum ketahui, apakah kabel yang dipotong oknum nelayan itu ada unsur kesengajaan atau tidak,” jelas Lonely.
Namun kata Lonely, PT Telkom saat ini terus fokus pada perbaikan kabel optik yang terputus akibat dipotong itu. Telkom akan mengantisipasi apabila hal serupa terjadi lagi, akan mendatangkan kabel sper dari Makassar menggunakan kapal Basarnas. “Jaringan komunikasi dan data akan kembali normal pada 8 Maret 2018,” jelasnya. ***(Syahriah)