Menu

Mode Gelap

RAGAM · 7 Apr 2018 ·

KabarPapua.co Ikut Pertemuan Jurnalis Asia Tenggara


					Suasana diskusi 4M Asia Forum di Jakarta yang bertema “Independent Media in Southeast Asia, What’s Next?”. (KabarPapua.co/IST) Perbesar

Suasana diskusi 4M Asia Forum di Jakarta yang bertema “Independent Media in Southeast Asia, What’s Next?”. (KabarPapua.co/IST)

KABARPAPUA.CO, Jakarta – Selama dua hari, Sabtu-Minggu, 7-8 April 2018, sebanyak 100 jurnalis, termasuk KabarPapua.co dan blogger dari delapan negara di Asia Tenggara, serta beberapa jurnalis dari Eropa menghadiri 4M Asia Forum, yang diselenggarakan Canal France International (CFI) Media Development, Prancis di Jakarta.

Seperti rilis yang diterima, dalam dua hari itu, forum dengan tema “Independent Media in Southeast Asia, What’s Next?” akan diwarnai diskusi terkait berbagai tantangan jurnalis dan media dalam menjaga independensi, serta kemerdekaan pers di Asia Tenggara, termasuk isu media mutakhir, seperti hoax dan fake news dan pentingnya data-driven journalism.

“Saat ini jurnalis Indonesia menghadapi tantangan besar menjalankan profesinya. Angka kekerasan ke jurnalis di Indonesia masih tinggi. Potensi ini makin tinggi saat pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2018) dan pemilihan presiden (pilpres) tahun 2019,” kata Ketua Aliansi Jurnalis Indepeden (AJI) Abdul Manan saat pembukaan di Jakarta, Sabtu, 7 April 2018.

Baca Juga >  Tips Manifesting Semua Zodiak, Cocok Buat Referensi Para Jomblo




Jean-Charles Berthonnet, selaku Duta Besar Prancis untuk Indonesia mengatakan, pentingnya menjaga kemerdekaan pers yang merupakan bagian penting dari bebebasan berekspresi.

Jean-Charles juga menyoroti dampak dari internet terhadap perubahan cara mendistribusikan informasi di sosial media dan maraknya misinformasi yang dapat menggangu distribusi informasi. “Perubahan cara mendistribusikan informasi dan bisnis media yang berkembang saat ini perlu direspon,” katanya.

Direktur CFI untuk Asia Tenggara, David Hivet mengatakan, pemerintah Prancis berkomitmen untuk memberikan dukungan menghadapi masalah dan tantangan media saat ini.

“Tak hanya tantangan dari sisi ekonomi tapi juga problem etik. Bahkan presiden kami terlibat melawan fakenews (berita bohong) dan ia mengatakan perlu jurnalis profesional dan media yang berimbang menghadapi fakenews,” ujarnya.

Baca Juga >  Apa Kabar Cyclops, Danau Sentani dan Tanaman Sagu? 

Sehingga, kata David, sejak 2014, CFI telah melatih 120 aktor media Asia Tenggara dan merealisasikan beberapa projek tentang media lokal dan komunitas.

“Selama empat tahun CFI memberikan dukungan dalam bentuk peningkatan kapasitas, di antaranya dalam hal data journalism dan membangun jaringan. Salah satu yang mendapat dukungan adalah Independen.id,” jelas David.

David juga menekankan program yang dibuat CFI di Asia Tenggara bertujuan memastikan pluralisme media di Asia Tenggara. “Prinsip kami terapkan menjalankan program, yakni pertukaran pengalaman antar manusia. Ini DNA program 4M Asia,” jelasnya. ***(Katharina)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Apa Kabar Cyclops, Danau Sentani dan Tanaman Sagu? 

29 September 2023 - 11:24

Tips Manifesting Semua Zodiak, Cocok Buat Referensi Para Jomblo

27 September 2023 - 14:55

Kasbi di Papua dan Berbagai Nama Singkong di Belahan Dunia

26 September 2023 - 14:38

Tim Kesehatan Polri Temukan Pasien ISPA di Kota Jayapura

23 September 2023 - 16:17

Numbay Creative Festival Masuk Nominasi Top 10 KEN Kemenparekraf

23 September 2023 - 15:04

Perjuangan Since dan Oscar Meraih CIta-cita Bersama Si Ipar 

22 September 2023 - 17:07

Trending di RAGAM