KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Pastor Yohanes Jonga Pr atau biasa dikenal dengan nama Pater John Jonga mempertanyakan mengapa pemerintah dalam hal ini Menteri Kesehatan tak banyak melibatkan tenaga kesehatan mereka dalam membantu pengobatan korban wabah campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua.
“Apakah pemerintah kekurangan tenaga kesehatan, sehingga melibatkan Satgas TNI/Polri. Terus saya bertanya kepada Menteri Kesehatan apa dasar melibatkan TNI/Polri dalam memberikan pengobatan kepada masyarakat Asmat. Apakah kekurangan dokter, sehingga menugaskan dokter TNI/Polri,” jelas Jonga kepada wartawan di Kota Jayapura, Rabu sore, 31 Januari 2018.
Menurut Jonga, keterlibatan TNI/Polri hanya membuat ketakutan di tengah masyarakat, karena trauma masa lalu masyarakat kepada aparat keamanan belum bisa hilang. “Saya mendapat pertanyaan dari masyarakat kenapa ada aparat. Kalau pemerintah tak ada uang untuk datangkan dokter, kami akan bayar dari hasil jual pinang kami,” kata Jonga menirukan pernyataan masyarakat kepadanya.
Jonga mengaku atas pernyataannya masyarakat itu, banyak pihak yang tersinggung. “Saya banyak menerima telepon dari komandan-komandan, bilang kenapa omong begitu, saya hanya ingin pertanyakan kepada Menteri Kesehatan apa sudah tidak ada petugas kesehatan,” ungkap Jonga, peraih Yap Thiam Hein Award bidang penegakan hak asasi manuasia di tahun 2009 lalu. ***(Fitus Arung)