KABARPAPUA.CO, Manokwari – Jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat 2017 mendatang, semakin terasa konstelasi politik sejumlah nama mulai bermunculan.
Salah satu tokoh pemuda Papua Barat, Jefry Auparai mengatakan, kandidat-kandidat maupun tim sukses, mulai dari sekarang sudah memanfaatkan fungsi media. “Sedangkan statement politik yang dikeluarkan justru mengganggu stabilitas kemanan dan politik di daerah ini,” katanya, Senin (8/2).
Menurut Jefry, para kandidat maupun tim sukses harus menahan diri, agar tidak melakukan manuver politik secara berlebihan, saat ini saja suhu politik jelang pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat semakin meningkat.
“Sejumlah nama yang mencuat ke publik tidak semua pasti akan lolos. Tapi prediksinya hanya ada tiga calon saja yang akan lolos. Sedangkan sejumlah tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh akan ikut dalam pertarungan pilkada gubernur ini, justru memilih berdiam diri,” kata Jefry, mantan anggota DPR Papua Barat periode 2009-2014.
Menurut Jefry, persaingannya cukup berat, dukungan partai merupakan syarat konstitusional, dan calon yang memilih jalur independen masih memiliki peluang mendapatkan dukungan masyarakat, dan suara sebesar 20 persen, prosentasi ini harus dipenuhi dari 12 kabupaten dan satu kota, serta 218 distrik se-Papua Barat. “Sehingga dari sekarang sudah harus dimulai,” katanya.
Jefry menambahkan, calon pemimpin Papua Barat harus miliki komitmen membangun daerah dan masyarakat Papua Barat dan masyarakat sekarang ini sudah pintar memilih pemimpinnya yang pantas menduduki sebagai orang nomor satu. ***(Oki Rose)