KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Kepolisian Daerah Papua mencatat 65 aksi teror kejahatan yang dilancarkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya.
65 aksi teror terjadi dalam kurun waktu 5 tahun mulai dari 2017 hingga 2023. Paling banyak aksi teror Egianus Kogoya adalah penembakan, disusul kontak tembak dan penyerangan.
“Kejahatan yang dilakukan tersebut diketahui terdiri dari 31 aksi penembakan, 16 aksi kontak tembak, 8 aksi penyerangan, 3 aksi pembantaian dan 2 aksi pembakaran,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Selasa 14 Februari 2023.
Egianus Kogoya juga telah tercatat pernah melakukan aksi pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, pengancaman hingga penyanderaan pilot pesawat di wilayah Kabupaten Nduga.
“Mereka ini KKB wilayah Nduga dan Polda Papua telah menerbitkan 16 Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk dilakukan tindakan hukum,” ucap Benny.
Kapolda Tegaskan Tak Ada Ruang Bagi KKB

Kelompok Egianus Kogoya yang kerap mengganggu pembangunan di Tanah Papua. (Dok Istimewa)
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menegaskan tidak akan memberikan ruang kepada pelaku kriminal bersenjata yang kerap mengganggu proses pembangunan di Tanah Papua.
“Ini bukan hanya tentang aparat keamanan saja tetapi juga perlu ada keaktifan dari para tokoh terlebih bupati dalam melakukan pendekatan serta komunikasi sehingga pihaknya dapat mengetahui apa maksud dan tujuan Egianus Kogoya,” tuturnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge mengungkapkan, banyak masyarakat melakukan eksodus dari kampung halamannya karena ketakutan dengan teror kelompok Egianus Kogoya.
“Kami telah memberikan fasilitas berupa tempat penampungan serta kebutuhan bahan makanan yang bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dibalik ketakutannya akan rasa takut yang diakibatkan Kelompok Egianus tersebut,” ucapnya.
Bupati Namia menyampaikan akan mengupayakan penyerahan pilot pesawat dalam keadaan selamat. “Kami sangat berharap dukungan dari masyarakat serta keluarga agar hal ini dapat diselesaikan secepatnya,” tuturnya. *** (Achmad Syaiful)