KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Dinas Kesehatan Provinsi Papua berjanji bakal mengawal kasus unjuk rasa yang dilakukan tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura terkait kepemimpinan dr Yohanes Manangsang, hingga mendapatkan jawaban dari Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Kepala Dinas Kesehatan Papua, Aloysius Giyai mengaku sangat sedih dan kecewa dengan kondisi yang terjadi di rumah sakit pemerintah itu (RSUD Abepura). Hampir rata-rata pegawai di rumah sakit itu menyampaikan ‘curhatannya’ secara detail hari ini, terkait kondisi yang dialaminya.
“Selama kepemimpinan dr Yohanes Manansang selaku Direktur RSUD Abepura, ada yang dipindahkan tak sesuai dengan SK-nya, ada juga yang terintimidasi dengan tindakan direktur, ada juga campur tangan direktur yang seharusnya tak terjadi didalam ruang perawatan. Padahal seorang direktur tak bisa mencampuri kewenangan dokter. Saya sedih mendengar ini semua,” ucap Aloysius usai berdialog dengan tenaga medis di kantornya, Rabu (24/2).
Dirinya pun mengaku dihadapan ratusan tenaga medis itu, tak memiliki kewenangan untuk pengambilan keputusan. Tetapi dalam 1-2 hari kedepan, dirinya berjanji akan menghadap gubernur dan membawa serta perwakilan tenaga medis untuk bertemu dengan gubernur.
“Saya berharap dapat tanggapan serius terkait hal ini. Menurut saya, ini adalah unjuk rasa yang paling besar. Tahun 2013 pernah ada, tetapi tak sebanyak ini. Aspirasi ini adalah hak pegawai. Tapi saya berharap pelayanan dan UGD di RSUD Abepura jangan ditutup,” kata Aloysius.
Aloysius mengaku pernah memanggil dr Yohanes Manansang sewaktu baru menjabat enam bulan sebagai Direktur RSUD Abepura. Pemanggilan itu, dikarenakan sudah ada pengaduan tentang kinerja Manansang yang tak sesuai dengan aturan.
“Saya sampai peringatkan dia seperti anak kecil. Beliau juga berjanji tidak akan mengulanginya kembali. Tetapi kejadiannya pun terjadi kembali hari ini dan tak bisa didiamkan lagi,’’ urai Aloysius. *** (Katharina Louvree)