KABARPAPUA.CO, Merauke – Staf Ahli Bidang Ekonomi Setjen Dewan Ketahanan Nasional (Watannas), Irjen Polisi Bambang Hermanu memantau langsung proyek pengembangan pangan di Kabupaten Merauke. “Ini untuk mencari tahu apa saja yang jadi kendalan,” katanya.
Menurut Bambang, selain itu karena potensi pertanian di Merauke menjadi alasan kuat pemerintah mendorong percepatan peningkatan sektor pertaniannya secara luas yang difokuskan di daerah ujung timur Indonesia. “Makanya, kami datang mau melihat langsung ke lokasinya,” katanya.
Selain itu, kata Bambang, kehadiranya di Merauke sebagai upaya menyerap aspirasi masyarakat terkait pengembangan pangan, sehingga akan menjadi acuan pemerintah. Misalnya, kendala-kendala apa saja yang terjadi dalam pengembangan pangan.
“Sehingga tak menghambat program pemerintah yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Apalagi tugas Wantannas membantu presiden. Hasil rekomendasi dari Merauke langsung kami laporkan ke presiden selaku Ketua Wantannas,” jelas Bambang.
Sementara Wakil Bupati Merauke, Sularso menegaskan, infrastruktur menjadi persoalan utama dalam pengembangan proyek pangan ini. “Utamanya, peningkatan infrastruktur perlu dilakukan menjadi lebih baik,” katanya.
Bagi Sularso, berbicara kemajuan pertanian tak terlepas adanya dukungan infrastruktur yang memadai. “Yang tak kalah penting, perlu pembenahan sistem irigasi, masalah status tanah HPK dan ketersediaan pupuk. Ini menjadi kendala dan perlu penanganan demi penunjang peningkatan pertanian di Merauke,” jelasnya.
Wantannas melakukan peninjauan pembukaan lahan di Distrik Tanah Miring. Pembukaan lahan pertanian seperti yang dikatakan Presiden Joko Widodo saat panen raya di Merauke beberapa waktu lalu, mengungkapkan Merauke akan dijadikan lumbung pangan nasional dengan memanfaatkan lahan seluas 1,2 juta hektar. Lahan itu kini masih dibuka oleh pihak TNI-AD. ***(Abdel Syah)