KABARPAPUA.CO, Sorong – Para pedagang daging sapi di Pasar Sentral, Kota Sorong mengeluh omset penjualan daging menurun drastis. “Penurunan harga daging sapi di pasaran, di wilayah Sorong terjadi pasca kenaikan PPN terhadap daging import,” kata salah seorang penjual daging, Udin yang ditemui, Senin (25/1).
Padahal, kata Udin, daging sapi lokal harganya tetap stabil dan tidak mengalami lonjakan. Harganya tetap antara Rp100 ribu hingga Rp120 ribu per kilo. Dengan menurunnya omset penjualan dan sepinya pembeli daging sapi, mengakibatkan beberapa orang daging sapi gulung tikar.
Tampak los penjual daging sapi yang biasanya rame, berjajar daging sapi segar dari sapi lokal dari SP, tutup dan sepi. Sebagian dari pedagang daging, seperti Udin tetap bertahan karena berjualan menjadi satu-satunya mata pencaharian bagi mereka.
Jika tidak habis, Udin mengaku menyimpan dagangannya di lemari pendingin. “Sebelum ada kenaikan PPN daging impor, pembeli ramai, sehari bisa menghabiskan satu ekor daging sapi segar. Tetapi semenjak PPN naik, berpengaruh juga bagi penjualan daging sapi lokal ini,” kata Udin.
Ditambah lagi, kata Udin, perusahaan besar produsen makanan dari daging tidak lagi mengambil daging untuk stok. Mungkin mereka terpengaruh dengan harga swalayan yang mengalami kenaikan.
“Kami berharap pemerintah segera menyikapi hal ini, dengan turun ke lapangan dan melihat keterpurukan penjualan daging sapi lokal. Agar pedagang daging bisa berjualan lagi secara normal dan tidak terpengaruh dengan harga daging sapi import,” kata Udin. ***(Veyda Ody)