KABARPAPUA.CO, Biak– Penentuan hilal 1 Syawal 1444 H di pantai belakang Hotel Nirmala Biak, Provinsi Papua tak terlihat. Tim Falakiyah Provinsi Papua menyebutkan konjungsi akan terjadi pada Kamis, 20 April 2023, sekitar pukul 13.12 WIT dan matahari terbenam sekitar pukul 17:33 WIT.
Hasilnya, penampakan hilal tidak teramati dari posisi yang dinilai ideal ini. Penyebabnya, selain ketinggian hilal masih di bawah satu derajat. Saat pemantauan hilal, cuaca sedikit mendung dan adanya penghalang (obstacle).
“Hilal Syawal di Biak, Papua, belum terlihat. Pada hari yang sama, observasi hilal diwarnai antusiasme warga memadati tempat yang sama menyaksikan gerhana matahari total melewati Biak. Kami tidak melihat hilal. Jadi, jatuhnya Idul Fitri 22 April 2023,” jelas Hendra Yulia Rahman, Ketua Tim Falakiyah Papua.
Hilal Tak Terlihat

Pemantauan Hilal 1 Syawal 1444 H di Baik, Provinsi Papua. (Foto: Kemenag Papua)
Dalam pemantauan Tim Falakiyah Papua, ketinggian hilal masih di bawah 1 derajat atau sekitar 0.75 derajat. Elongasi sekitar 1 derajat 45 menit. Sedangkan untuk tinggi derajat hilal diatas ufuk berdasarkan kesepakatan MABIMS minimal 3 derajat, dan elongasi minimal 6 derajat 45 menit. “Jadi (hilal) masih jauh (pada hari ini),” jelasnya.
Hal ini dikuatkan penjelasan Kepala Stasiun Meteorologi Biak, Lui Agung Prasaja menjelaskan pengamatan hilal di Biak pada observasi menggunakan dua teropong hilal.
“Pada posisi terakhir, memang horizon memang terdapat sedikit obstacle (penghalang), yaitu bukit dan sedikit berawan. Tapi memang pada dasarnya karena masih di bawah 1 derajat, maka kemungkinan besar tidak terlihat karena bias dari matahari masih panjang,” kata dia.
Takbiran Keliling
Adapun Kakanwil Kemenag Papua Pdt. Klemens Taran, menyitir Surat Edaran Menteri Agama tentang penyelenggaraan Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 M. Kata Kakanwil, melalui SE Nomor 05 tahun 2023 ini, diantaranya Menag mengimbau umat Islam menjaga ukhuwah Islamiyah dalam menyikapi perbedaan awal Syawal 1444 H/2023 M. Demikian halnya dengan takbiran keliling yang diimbau memperhatikan kearifan lokal.
Untuk diketahui, edaran Menag ini juga mengatur bahwa Takbiran Idul Fitri dapat dilaksanakan di semua masjid, musala, dan tempat-tempat lain. Namun demikian, pelaksanaannya tetap mengikuti Surat Edaran Menteri Agama No 5 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Selain itu pelaksanaan salah Idul Fitri harus memperhatikan protokol kesehatan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor, Markus O. Mansnembra menyampaikan terima kasih atas ditunjuknya Kabupaten Biak Numfor sebagai tempat pemantauan hilal yang bersamaan dengan momentum gerhana matahari total.

Pemantauan Hilal 1 Syawal 1444 H di Baik, Provinsi Papua. (Foto: Kemenag Papua)
“Sesuai kebijakan Bapak Bupati, takbiran keliling umat muslim Sebagaimana telah disepakati, pada tanggal 21 malam, akan diikuti semua unsur semua agama, turut hadir merayakan kemenangan umat muslim, dipimpin langsung oleh Bapak Bupati”, jelasnya.
Pada kesempatan ini, Kepala Kemenag Biak Numfor Rolland Saubani Abidondifu juga menyatakan rasa bangga atas kehormatan sebagai tuan rumah pelaksanaan pemantauan hilal yang tahun ini bersamaan dengan gerhana matahari hibrida, yang teramati sebagai gerhana matahari total di Biak.
Pemantauan hilal 1 Syawal di Kota Biak ini diikuti oleh unsur FORKOPIMDA, ormas Islam, Kementerian Agama Kabupaten Biak Numfor, selain pelaksana rukyatul hilal dari Tim Falakiyah Papua.
Tim Falakiyah Provinsi Papua memilih pantai di Biak untuk pemantauan rukyat karena sejumlah alasan, di antaranya pantai tersebut langsung terhubung dengan Samudera Pasifik, lepas, tanpa ada halangan dari pulau lain, sehingga tidak ada penghalang ketika mengamati hilal.
Lalu, di bulan April posisi matahari berada di arah utara, sehingga lebih mudah untuk melihat hilal dan berdasarkan prakiraan BMKG, cuaca memungkinkan untuk rukyat, lebih cerah untuk melakukan rukyat.
Kemudian, karena bertepatan dengan adanya gerhana matahari hibrida, yang terlihat sebagai gerhana matahari total di Biak, jadi sekalian dengan pengamatan gerhana matahari. Untuk diketahui, para peneliti dan ilmuwan dari berbagai Lembaga telah hadir di Biak untuk mengamati fenomena astronomi langka ini. *** (Rilis Kemenag Papua)