KABARPPAPUA.CO, Wamena – Harga beras Bulog di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan mengalami kenaikan di Wamena dari Rp800 ribu menjadi Rp1,25 juta per karung atau 50 kilogram.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Nakerindag) Kabupaten Jayawijaya, Dr Lukas Kossay, SE, M.Si menyebut, kenaikan harga dampak dari keterlambatan pengiriman beras yang dicadangkan Bulog.
“Harga naik memang tidak terlalu signifikan, akibat dikarenakan drop beras dari Bulog terlambat namun kami Perindag memantau harga beras tidak boleh lebih dari ketentuan yang ditetapkan,” kata Lukas Kosay kepada Wartawan di Wamena, Selasa 7 Maret 2023.
Menurutnya, kenaikan harga beras juga dipicu tindakan pedagang nakal yang melihat stok beras terlambat. Pedagang menaikkan harga secara sepihak dari Rp18 ribu per kilogram menjadi Rp20 ribu-Rp23 ribu per kilogram.
“Untuk harga (beras) per karung 50 kg dari Rp 800 ribu harga normal naik menjadi Rp1,25 juta merupakan harga tidak wajar. Kenaikan sudah berlangsung sebulan setelah ada keterlambatan beras,” bebernya.
Selain beras, Lukas juga mengungkapkan adanya kenaikan beberapa bahan pokok seperti kentang dan dan cabai rawit, karena keterlambatan pengiriman dari Timika. Sementara telur dipastikan masih normal.
Anim, salah satu pedagang di Wamena mengaku kenaikan harga juga terjadi pada telur karena dampak kerusuhan Wamena beberapa waktu lalu. Kerusuhan, kata dia, menyebabkan pengiriman dari Jayapura terbatas.
“Harga telur sebelumnya dari 90 ribu (rupiah) naik menjadi 120 ribu (rupiah). Ini juga dampak dari kerusuhan kemarin, di mana terbatasnya pengiriman dari Jayapura,” ungkapnya. *** (Stefanus Tarsi)