KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Eny Ham, asal Nusa Tenggara Timur, seorang guru di SD Negeri Kurima, Disrik Kurima, Kabupaten Yahukimo, Papua dikabarkan meninggal dunia akibat terseret deras air Sungai Yetni Yahukimo saat akan berusaha menyelamatkan muridnya, sekitar pukul 13.00 WIT, Sabtu, 20 Februari 2016 lalu.
Peristiwa yang menimpah Eny, guru yang ikut Program Pemerintah Daerah Yahukimo, yakni Indonesia Cerdas yang saat ini sedang digalakkan di beberapa wilayah pedalaman di Papua ini dibenarkan salah satu anggota DPRD Yahukimo, Esau Miran, saat ditemui di Kota Jayapura, Papua.
“Musibah itu tak terlepas dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap keberadaan guru kontrak di wilayah itu, diusulkan oleh Pemda Yahukimo bekerjasama dengan Pemda NTT sebanyak 60 orang guru kontrak sudah tersebar di Yahukimo,” kata Esau di Grand Abe Hotel, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin, 29 Februrai 2016.
Menurut Esau, dikabarkan ada 60 guru kontrak yang ternyata tak mendapatkan perhatian pemerintah, gaji dan hak-hak mereka selama 6 bulan tak diberikan. “Menempatkan guru kontrak ini harusnya sesuai wilayah dan kemampuan,” katanya.
Miran menjelaskan, ibu guru yang meninggal ini awalnya bersama seorang muridnya hendak turun berbelanja sembako dari Kurima Yahukimo ke Wamena Kabupaten Jayawijaya dengan berjalan kaki. “Tapi saat menyeberang di Sungai Yetni Yahukimo yang arusnya deras, muridnya terbawa arus. Bahkan ibu guru ini juga ikut terbawa arus dan ditemukan meninggal dunia, sedang muridnya selamat,” katanya.
Miran juga mengatakan, Distrik Kurima itu medannya sangat sulit, jalan darat hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki, akses ke pusat kota atau perbelanjaan juga jauh. “Jadi saya harap pemerintah melihat ini, jangan perempuan yang ditempatkan disana, harusnya laki-laki,” katanya. ***(Ramah)