Menu

Mode Gelap

PERISTIWA · 1 Mar 2016 ·

Guru Kontrak di Pedalaman Yahukimo Papua Tewas Terseret Arus Sungai


					Ilustrasi tewas terseret arus sungai. (http://cdn.klimg.com) Perbesar

Ilustrasi tewas terseret arus sungai. (http://cdn.klimg.com)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Eny Ham, asal Nusa Tenggara Timur, seorang guru di SD Negeri Kurima, Disrik Kurima, Kabupaten Yahukimo, Papua dikabarkan meninggal dunia akibat terseret deras air Sungai Yetni Yahukimo saat akan berusaha menyelamatkan muridnya, sekitar pukul 13.00 WIT, Sabtu, 20 Februari 2016 lalu.

Peristiwa yang menimpah Eny, guru yang ikut Program Pemerintah Daerah Yahukimo, yakni Indonesia Cerdas yang saat ini sedang digalakkan di beberapa wilayah pedalaman di Papua ini dibenarkan salah satu anggota DPRD Yahukimo, Esau Miran, saat ditemui di Kota Jayapura, Papua.

Baca Juga >  2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertangkap Usai Kontak Tembak di Nduga

“Musibah itu tak terlepas dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap keberadaan guru kontrak di wilayah itu, diusulkan oleh Pemda Yahukimo bekerjasama dengan Pemda NTT sebanyak 60 orang guru kontrak sudah tersebar di Yahukimo,” kata Esau di Grand Abe Hotel, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin, 29 Februrai 2016.

Menurut Esau, dikabarkan ada 60 guru kontrak yang ternyata tak mendapatkan perhatian pemerintah, gaji dan hak-hak mereka selama 6 bulan tak diberikan. “Menempatkan guru kontrak ini harusnya sesuai wilayah dan kemampuan,” katanya.

Miran menjelaskan, ibu guru yang meninggal ini awalnya bersama seorang muridnya hendak turun berbelanja sembako dari Kurima Yahukimo ke Wamena Kabupaten Jayawijaya dengan berjalan kaki. “Tapi saat menyeberang di Sungai Yetni Yahukimo yang arusnya deras, muridnya terbawa arus. Bahkan ibu guru ini juga ikut terbawa arus dan ditemukan meninggal dunia, sedang muridnya selamat,” katanya.

Baca Juga >  Upaya Dinkes Kota Jayapura Mudahkan ODHA Dapatkan ARV

Miran juga mengatakan, Distrik Kurima itu medannya sangat sulit, jalan darat hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki, akses ke pusat kota atau perbelanjaan juga jauh. “Jadi saya harap pemerintah melihat ini, jangan perempuan yang ditempatkan disana, harusnya laki-laki,” katanya. ***(Ramah)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Jadi Tersangka KDRT, Oknum Pejabat Pemprov Papua Dikenai Wajib Lapor

3 Juni 2023 - 21:48

Ketakutan, 162 Warga Nogolait Ngungsi ke Kota Kenyam Nduga

1 Juni 2023 - 15:24

2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertangkap Usai Kontak Tembak di Nduga

1 Juni 2023 - 14:47

Pelaku Pembunuhan Pendeta di Nduga Tertangkap

31 Mei 2023 - 16:43

Polisi Tangkap Anggota KKB Penembak Brimob di Yahukimo

31 Mei 2023 - 15:58

Alat Berat di Yapen Dibakar OTK, Polisi Temukan Bendera Bintang Kejora

31 Mei 2023 - 00:25

Trending di PERISTIWA