Menu

Mode Gelap

PERISTIWA · 16 Mei 2016 ·

Guru di Perbatasan Papua Nugini Minta Jaminan Keamanan


					Kondisi daerah perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Skouw, Papua. (KabarPapua.co/Katharina Louvree) Perbesar

Kondisi daerah perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Skouw, Papua. (KabarPapua.co/Katharina Louvree)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Beberapa sekolah yang berada di wilayah perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini (RI-PNG) di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua kekurangan guru.

Tak hanya itu, sarana dan prasarana seperti perumahan guru, listrik dan air bersih juga belum tersedia. Kurangnya guru yang ingin bertugas di wilayah perbatasan RI-PNG ini, juga dipengaruhi akibat faktor jaminan keamanan bagi mereka.

“Wilayah perbatasan RI-PNG juga masuk sebagai wilayah yang rawan konflik. Kami terus berkoordinasi untuk membicarakan persoalan guru di wilayah perbatasan,” kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota jayapura, Robert Betaubun, Senin, 16 Mei 2016.

Baca Juga >  Suara Ledakan Terdengar Sebelum 9 Ruko dan 5 Rumah Kos di Agats Asmat Terbakar

Sebenarnya, kata Robert, pihak PGRI senantiasa mendorong semangat guru di daerah terpencil dan perbatasan, agar mereka mau bertugas di daerah itu. Tapi, PGRI tak miliki kewenangan menempatkan guru pada daerah tertentu. “Ketika penempatan, harus diperhitungkan hal lain dan sisi pengamanannya juga,” katanya.

Menurut Robert, orang melaksanakan tugas seperti guru, seharusnya mendapatkan perlindungan khusus, terutama sisi keamanannya. Sebab sisi perlindungannya ini akan mempengaruhi psikolog saat berada di wilayah perbatasan dan pinggiran suatu daerah.

Baca Juga >  Dakwaan JPU Berubah, Kuasa Hukum Plt Bupati Mimika Keberatan

Walaupun sudah ada tunjangan daerah khusus yang diberlakukan, tapi kata Robert, dari sisi perlindungan keamanan belum ada. “Mereka ini jauh dari akses, apalagi jika guru perempuan kami taruh disana, sangat tak mungkin. Sehingga pemerintah harus melihat kembali jika ada penempatan guru di wilayah terpencil dan perbatasan,” katanya. ***(Katharina Louvree)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Belasan Anggota Polda Papua Terjaring Razia di Kota Jayapura

7 Juni 2023 - 23:48

Polres Jayawijaya Tangkap Pelaku Pemalsuan dan Penipuan Rp3,5 Miliar

7 Juni 2023 - 22:46

3 Tersangka Penyuplai Amunisi KKB Dilimpahkan ke Kejari Jayawijaya

7 Juni 2023 - 20:53

Remaja di Jayapura Curi Motor, Dijual Rp3 Juta Habis Buat Foya-foya

7 Juni 2023 - 19:33

Suara Ledakan Terdengar Sebelum 9 Ruko dan 5 Rumah Kos di Agats Asmat Terbakar

7 Juni 2023 - 07:24

Dakwaan JPU Berubah, Kuasa Hukum Plt Bupati Mimika Keberatan

7 Juni 2023 - 00:09

Trending di PERISTIWA