Menu

Mode Gelap

PROVINSI PAPUA BARAT · 7 Sep 2019 ·

Gubernur Papua Barat: Jangan Buat Masyarakat Ketakutan


					Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan. (KabarPapua.co/Irsye Simbar) Perbesar

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan. (KabarPapua.co/Irsye Simbar)

KABARPAPUA.CO, Manokwari – Menurut Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, sejak terjadinya unjuk rasa yang berakhir anarkis pada Senin 19 Agustus 2019 lalu, membuat masyarakat di Manokwari ketakutan dan resah jika mendengar akan dilaksankan unjuk rasa lagi.

Untuk itu, kata Dominggus, hentikan unjuk rasa anarkis karena membuat masyarkat jadi ketakutan, resah dan tak tenang. Bahkan sejak Senin 19 Agustus 2019 lalu, banyak anak sekolah yang sudah tak sekolah dan kuliah akibat kejadian kemarin.

“Sekarang ini dampaknya jadi ketakutan dan trauma. Juga perputaran ekonomi di pasar sudah tak ada, karena tak ada yang belanja lagi. Jadi jangan buat masyarakat ketakutan,” jelas Dominggus usai lantik Pengurus Tim 315 di Audotorium PKK Papua Barat, Manokwari, Jumat, 6 September 2019.

Baca Juga >  Inilah 8 Poin Rekomendasi Rakor Fordasi 2023 di Papua Barat




Menurut Dominggus, pelaku rasisme yang di Malang dan Surabaya sudah ditindak sesuai hukum dan hingga kini sedang diproses hukum. Begitu juga ada penegakan hukum di Manokwari, Sorong dan Fakfak. “Unjuk rasa yang tak sesuai ideologi negara, jelas tak bisa dibenarkan. Apalagi jika tak ada surat ijin,” jelasnya.

Dominggus juga mengatakan, bagi masyarakat yang mau menyampaikan aspirasi silahkan, sebab negara tak melarang. “Tapi jika unjuk rasa sudah anarkis, menjarah, merusak, membakar dan membawa senjata tajam serta menyerang orang dengan batu, tentu saja itu melanggar hukum,” jelasnya.

Baca Juga >  Gubernur se-Tanah Papua Bertemu di Timika, 7 Poin Disepakati

Menurut Dominggus, dampak unjuk rasa anarkis ini jelas sangat merugikan masyarakat sendiri. Misalnya mau jualan saja, mama-mama pedagangn sudah ketakutan. Akhirnya semua kuatir dan memilih tak jualan. Padahal jualan hasil kebun untuk biaya kehidupan keluarga  dan agar dapur tetap mengepul.

“Saya sebagai Gubernur Papua Barat, berusaha diberbagai kesempatan pertemuan dengan masyarakat, saya selalu imbau untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban, dan beraktivitas seperti biasa. Tolong patuhi apa yang disampaikan dan disepakati di dalam pertemuan suku-suku,” jelasnya. ***(Irsye Simbar)

Artikel ini telah dibaca 52 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Paulus Waterpauw Jadi Gubernur Papua Barat Berdengung di Rakor Fordasi 2023

28 September 2023 - 00:15

Inilah 8 Poin Rekomendasi Rakor Fordasi 2023 di Papua Barat

27 September 2023 - 23:32

Gubernur se-Tanah Papua Bertemu di Timika, 7 Poin Disepakati

21 September 2023 - 16:35

Kakao Ransiki Papua Barat Tembus Pasar Eropa

21 September 2023 - 08:27

Puluhan Anak Asuh Gubernur Waterpauw di Mansel Sembuh dari Stunting

18 September 2023 - 11:54

Prevalensi Stunting Teluk Bintuni Dekati Target Nasional, 2024 Lebih Rendah!

16 September 2023 - 18:51

Trending di PROVINSI PAPUA BARAT