KABARPAPUA.CO, Biak Numfor– Gua Jepang yang berada di Kabupaten Biak Numfor, Papua, sangat melekat sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Karang, sebutan untuk Biak Numfor.
Menurut sejarahnya, Gua Jepang dulunya dijadikan pusat logistik, sekaligus tempat persembunyian tentara Jepang pada perang dunia ke-II dibawah komando Kolonel Kozume.
Kemudian lokasi tersebut diketahui oleh sekutu dan pada 7 Juni 1944, sekutu menjatuhkan bom dan drum-drum berisi bahan bakar diatas gua tersebut, hingga akhirnya mengakibatkan sekitar 3.000 tentara Jepang meninggal dunia.

Jalan yang tertata rapi untuk menuju ke Gua Jepang Biak Numfor. (KabarPapua.co/Liza Indriyani)
Oleh masyarakat setempat, Gua Jepang dikenal dengan sebutan Gua Abyab Binsari yang artinya Gua Nenek. Gua Jepang adalah gua alami yang sudah terbentuk oleh alam. Gua ini sering digunakan masyarakat untuk beristirahat dan mengambil air untuk keperluan sehari-hari.
Cerita turun menurun dari masyarakat Biak, zaman dulu ada seorang nenek yang tinggal di sekitar gua, namun saat tentara Jepang datang nenek itu menghilang tanpa jejak.
Kini, Gua Jepang sudah menjadi objek wisata yang dikelola dengan baik. Lokasinya sangat dekat dari pusat Kota Biak. Bisa ditempuh menggunakan motor atau mobil. Untuk masuk ke lokasi wisata ini, pengunjung dikenakan biaya Rp 25 ribu per orang.
Sisa Perang Dunia II

Museum yang berisi benda-benda peninggalan PD II yang terletak di dalam Gua Jepang Biak Numfor. (KabarPapua.co/Liza Indriyani)
Begitu memasuki kawasan gua, terdapat ratusan puing-puing sisa Perang Dunia II di halaman depan. Kemudian, jika ingin masuk ke dalam gua, pengunjung harus menuruni beberapa anak tangga. Seperti gua pada umumnya, di Gua Jepang banyak stalaktit yang terbentuk secara alami, termasuk banyak ditemui akar pohon yang menjuntai ke bawah.
Irham salah satu pengunjung di Gua Jepang mengatakan wisata sejarah ini sangat menarik untuk dikunjungi, sebab pengunjung dapat mengetahui sejarah, salah satunya asal usul ribuan tentara Jepang yang berada di lokasi itu, hingga kisah tragis dari perjuangan tantara Jepang melawan sekutu.
“Di lokasi Gua Jepang, kita bisa belajar tentang sejarah beserta buktinya. Ada banyak benda yang digunakan oleh tentara Jepang, masih bisa dilihat secara langsung di gua tersebut. Saat memasuki gua ini, rasanya saya berada di lokasi film Jurassic Park,” ujarnya.

Stalaktit yang banyak ditemui di dalam Gua Jepang Biak Numfor Papua. (Kabarpapua.co/Liza Indriyani)
Pada Gua Jepang juga ditemui satu museum yang menyimpan peralatan-peralatan yang digunakan oleh tentara Jepang di masa lalu.
“Gua Jepang juga menyediakan pondok-pondok untuk pengunjung beristirahat, jika lelah usai mengelilingi gua tersebut. *** (Liza Indriyani)