KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Pendidikan di Kota Jayapura terus menggeliat. Sejumlah program unggulan dilakukan pada sekolah yang tersebar di tanah Port Numbay ini.
Anehnya, kritikan masih terus dilontarkan oleh sejumlah pihak kepada program pendidikan ini. Salah satunya adalah beasiswa yang di khususkan bagi anak asli Port Numbay.
“SMA Taruna Dharma ini, saya hanya ambil 0,01% dari dana afirmatif khusus. Sebab tanah, air dan laut anak-anak Port Numbay habis terpakai. Sudah banyak anak asli Port Numbay mendapat beasiswa hingga ke luar negeri,” ujarnya.
Namun, jika masih ada oknum-oknum yang tak menghargai program ini, dirinya mengaku oknum tersebut tak paham dengan adat setempat.
“Salah saya apa dengan program ini? Tuhan mengerti apa yang saya perbuat. Hutan sagu mereka dipake untuk gudang, pasar, sekolah, tetapi tidak ada yang protes,” ungkapnya.
Tak hanya itu, di era kepemimpinanya, Kampung Enggros yang selama 100 tahun tidak ada penerangan dan minim akan persediaan air bersih, maka dengan hadirnya Walikota Jayapura yang juga anak asli dari kampung tersebut, kini Kampung Enggros sudah bisa merasakan terang dan air bersih langsung dari PDAM.
“Apa yang salah dengan oknum-oknum ini, jika dia anak asli Port Numbay pasti mengerti dan tau adat, serta etika yang baik. Saya berterima kasih kepada suku, adat yang ada di kota ini yang menghargai anak-anak Port Numbay,” tegasnya. ***(Ramah)