KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Emus Gwijangge menyampaikan permohonan maaf atas penyataannya di sejumlah media yang menyebutkan tak benar adanya kekerasan seksual (pemerkosaan) guru di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga.
“Saya secara pribadi meminta maaf atas pernyataan saya sebelumnya. Sebab memang benar ada kekerasan seksual (pemerkosaan) yang terjadi di atas (Mapenduma),” kata Emus kepada sejumlah wartawan di Ruang Komisi I Kantor DPRP, Kota Jayapura, Papua, Jumat 2 November 2018.
Menurut Emus, masalah di Distrik Mapenduma ini sudah banyak sumber yang berbicara sebelumnya, ada pernyataan dari Sekda Nduga bahwa tidak ada penyanderaan, kemudian juga dari Bupati Nduga.
“Kami sendiri selaku anak daerah di sana belum dapat informasi. Kami dapat informasi juga masih sepotong-potong, artinya informasi awal memang seperti itu. Tapi ternyata satu minggu sesudahnya baru diketahui memang benar ada pemerkosaan guru di Mapenduma,” jelas Emus.
Berdasarkan hal inilah, kata Emus, pihaknya meminta maaf apa yang sebelumnya sudah diinformasikan. “Memang mendapat informasi dari beberapa sumber, termasuk Sekda, dan juga dari masyarakat di daerah setempat,” jelasnya.
Padahal, kata Emus, ternyata informasi yang diperoleh sebelumnya ini tak benar. “Tapi saya mengiyakan padahal informasi yang diterima ini belum benar. Selain itu juga karena masyarakat mendesak dan teman-teman media terkait adanya terbaru jadi langsung saya berbicara saja,” ujar Emus.
Menurut Emus, informasi dari masyarakat Nduga ini sebenarnya karena masyarakat masih trauma atas kasus yang lalu dan kasus sebelumnya. Sehingga pihaknya meminta kepada pihak keamanan untuk barangkali para pelaku kekerasan seksual untuk segera ditemukan dan ditangkap.
“Saya sudah telepon dengan Pak Bupati Nduga sendiri bagaimana untuk soal penanganan para guru dan para medis. Jadi Pak Bupati sudah setuju dan dia akan tanggungjawab soal mereka,” jelas Emus.
Emus menambahkan, dalam koordinasinya dengan Bupati Nduga, jika para guru menginginkan untuk dipindahkan ke kota dipersilahkan saja.”Jika mereka mau pindah ke kota atau ke mana juga silahkan, itu menurut apa yang disampaikan Pak Bupati,” jelasnya.***(Imelda)