KABARPAPUA.CO, Bali – Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) XXII tahun 2021 resmi dibuka pada Jumat 17 Desember 2021. Kongres yang berlangsung di Nusa Dua Bali dibuka Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.
Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan, profesi insinyur dikenal sebagai problem solver yang mampu memberikan solusi praktis dalam menyelesaikan berbagai masalah dengan keluasan ilmu yang dimiliki.
Sejak awal pandemi, para insinyur anak bangsa telah berkontribusi konkret dalam menghasilkan tidak kurang dari 69 produk inovatif di bidang kesehatan, termasuk Rapid Diagnostic Test Kit, PCR Test Kit, dan ventilator.
“Semoga para pimpinan dalam kepengurusan PII yang terpilih akan terus berpikir visioner, bertindak kolaboratif dan mendorong inovasi, serta memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi,” ujar Ma’ruf Amin.
Peran Insinyur dalam Presidensi G20
Pada kesempatan kongres PII yang mengangkat tema ”Penguatan Insinyur Profesional menuju Kepemimpinan Indonesia di Panggung Dunia” tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga hadir dan menyampaikan keynote speech di depan para delegasi dari seluruh tanah air.
”Para insinyur adalah orang-orang yang dididik untuk menghasilkan inovasi, semakin banyak insinyur, semakin banyak kita membuka peluang untuk solusi-solusi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya,” tutur Menko Airlangga.
Sejalan dengan kondisi global saat ini, momentum kepemimpinan Indonesia di panggung dunia pada Presidensi G20 Indonesia harus dimanfaatkan guna mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi bersama. Bertemakan “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia mendorong pemulihan ekonomi global yang inklusif, kuat, dan berkelanjutan.
Ia pun mengapresiasi Pengurus Pusat PII yang telah memilih tema yang sangat sejalan dengan visi Indonesia sebagai Presidensi G20 Indonesia yang berfokus untuk menyukseskan tiga hal yakni penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.
”Dalam ketiga visi Presidensi G20 Indonesia, para insinyur Indonesia dapat mengambil peran melalui berbagai inovasi,” ungkap Menko Airlangga sembari menyampaikan Indonesia merupakan emerging countries pertama yang menjadi Presidensi G20.
Tiga Visi Presidensi G20 Indonesia
Menko Airlangga memaparkan, visi pertama dalam Presidensi G20 Indonesia adalah arsitektur kesehatan global. Para insinyur harus mengambil perannya untuk mendorong penciptaan lighthouse projects yang memperkuat resiliensi sistem kesehatan dunia.
Seperti, lanjut Airlangga, inovasi dalam alat kesehatan, obat-obatan, dan produksi vaksin. Upaya ini salah satunya akan mendorong ASEAN, terutama Indonesia, menjadi transfer hub untuk pengembangan dan produksi vaksin.
Visi kedua, lanjut Menko Airlangga, adalah transformasi ekonomi berbasis digital. Tujuan dari visi ini adalah untuk memperluas pemanfaatan digital dan konektivitas untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Inisiatif ini mempunyai target penciptaan proyek mercusuar berupa pemanfaatan sistem komunikasi Satelit Orbit Rendah untuk meningkatkan inklusivitas digital di seluruh dunia,” kata Menko Airlangga.
Visi ketiga adalah transisi energi. Terkait visi ini, Menko Airlangga mengharapkan insinyur dapat membantu penciptaan model-model adopsi teknologi yang mempercepat penurunan emisi karbon.
Seperti transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan dan pengembangan high voltage direct current transmission. Upaya ini akan didukung oleh model baru mekanisme pendanaan berkelanjutan yang melibatkan sektor swasta.
Dukungan Pemerintah untuk Insinyur
Saat ini, pemerintah juga berkomitmen untuk menyediakan dukungan melalui Insentif Fiskal dan Pendanaan Riset Inovatif Produktif. Dukungan tersebut berupa program pendanaan riset baik kompetitif maupun inisiatif.
“Guna mendorong inovasi di sektor swasta, atau bagi para insinyur yang berkecimpung di dunia usaha, Pemerintah juga telah menyediakan insentif berupa Super Deduction Tax untuk perusahaan yang melakukan kegiatan Litbang atau Research and Development melalui Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 153/PMK.010/2020 tentang Pemberian Pengurangan Penghasilan Bruto Atas Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tertentu di Indonesia,” terangnya.
Menko Airlangga berharap PII dapat terus mendorong lahirnya insinyur-insinyur Indonesia yang andal, sehingga menguatkan posisi Indonesia dalam percaturan kepemimpinan dunia.
Dalam kongres yang dihadiri Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI John Wempi Wetipo, Gubernur Bali Wayan Koster, PII juga menganugerahkan penghargaan tertinggi Outstanding Lifetime Acchievement Awards.
Penghargaan diberikan kepada Ir. Soekarno, Ir. Djuanda Kartawidjaja, dan Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie. ***(Sumber: Ekon.go.id)