Menu

Mode Gelap

PERISTIWA · 16 Agu 2016 ·

Dicap Separatis di Yogyakarta, Gubernur Papua: Kami Bisa Buat Aturan Sama, Kenapa Tidak


					Gubernur Papua Lukas Enembe. (KabarPapua.co/Lazore) Perbesar

Gubernur Papua Lukas Enembe. (KabarPapua.co/Lazore)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku telah meminta kepada Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk mencabut pernyataannya terkait tuduhan separatis kepada para mahasiswa asal Papua di Yogyakarta.

“Tapi dia tak mau mencabut penyataannya. Hanya dikatakan, mereka boleh berdemo, kasih naik bendera dan lainnya hanya di lingkungan Asrama Kamasan, tak boleh keluar dari area itu. Kalau modelnya seperti itu, kami bisa buat aturan yang sama, kenapa tidak, kami bisa lebih keras disini (Papua),” kata Lukas kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Selasa, 16 Agustus 2016.

Menurut Lukas, jika persoalan ini tak segera ditangani baik oleh pemerintah Indonesia, dirinya mengaku siap memulangkan para mahasiswa asal Papua yang menempuh pendidikan di provinsi yang bergelar daerah istimewa itu. “Jika pemerintah tak segera tangani, karena masalah yang terjadi adalah persoalan negara, bukan provinsi. Maka saya siap pulangkan mereka. Ini juga akan terjadi masalah besar di Papua. Kondisi sekarang seperti itu,” jelasnya.

Baca Juga >  Kabupaten Ini Satu-satunya di Papua yang Sudah Sepakati Dana Hibah Pilkada 2024

Saat ini, kata Lukas, mahasiswa asal Papua yang menempuh studi di Yogyakarta telah dicap separatis pasca melakukan demo damai mendukung Persatuan Pergerakan Pembebasan untuk Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

“Saya sudah ketemu Gubernur Yogyakarta dan meminta pernyataan itu dicabut. Sebab ini berdampak pada para mahasiswa Papua. Selain itu mereka saat ini kesulitan dapat kos-kosan. Tapi jika dipulangkan akan terjadi masalah besar, karena bukan masalah provinsi tapi masalah negara. Saya minta fasilitasi dengan presiden tapi juga tak bisa,” jelas Lukas.

Baca Juga >  Polres Asmat Musnahkan Ribuan Botol Miras Ilegal

Menurut Lukas, dirinya juga minta kepada mahasiswa asal Papua di Yogyakarta bahwa kalian warga negara Indonesia, sehingga bisa hidup dimana saja. “Tapi kalau sudah diperlakukan dengan kata-kata yang tak bagus, siap saya pulangkan tetapi ini masalah negara bukan masalah provinsi,” jelasnya. ***(Lazore)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

214 Personel Terjaring Razia Propam Polda Papua, Pelanggaran Terbanyak Soal Ini

27 September 2023 - 22:50

Polisi Ciduk Belasan Warga saat Razia Judi Togel di Wamena

27 September 2023 - 17:41

Sopir Avanza Mabuk Seruduk Angkot Rombongan Pelajar di Timika

27 September 2023 - 13:55

Penembakan oleh KKB Hantui Penerbangan ke Oksibil Pegunungan Bintang

26 September 2023 - 17:17

Tim Investigasi Selidiki Kebakaran Kantor Balai dan Posyandu di Dogiyai

25 September 2023 - 21:13

8 Rumah Warga Kampung Warari Yapen Ludes Terbakar

25 September 2023 - 19:21

Trending di PERISTIWA