Menu

Mode Gelap

TEKNO · 16 Nov 2022 ·

DEWG Meeting G20 Dorong Regulasi Transformasi Digital Data Lintas Negara


					Samuel Abrijani P, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo dalam diskusi daring yang diadakan oleh Forum Merdeka Barat (FMB) 9 
(Sumber FMB9) Perbesar

Samuel Abrijani P, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo dalam diskusi daring yang diadakan oleh Forum Merdeka Barat (FMB) 9 (Sumber FMB9)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Dalam rangka mendorong akselerasi atau percepatan transformasi digital, Presidensi G20 Indonesia sukses menginisiasi pembentukan Digital Economy Working Group (DEWG) meeting G20. Grup ini bertujuan untuk menyamakan persepsi negara anggota terkait pemerataan akseselerasi transformasi digital hingga mencapai kesepakatan bersama.

Demikian disampaikan Samuel Abrijani P. selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo dalam diskusi daring yang diadakan oleh Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Selasa 15 November 2022.

“Itu ada peningkatan ya dari Task Force menjadi Working Group itu yang dilakukan Indonesia di Presidensi G20. Nah apa yang dibahas, pastinya terkait dengan Cross-Border Data Flow/Data Free Flow with Trust (Arus Data Lintas Batas Negara/Arus Bebas Data secara Terpercaya,” kata Samuel.

Dalam diskusi bertema “Akselerasi Transformasi Digital Melalui G20” itu, Samuel menjelaskan, melalui Digital Economy Working Group atau DEWG meeting G20, para delegasi negara anggota membahas dan sepakat terkait regulasi untuk mengatur tata kelola arus data lintas batas negara.

Selain itu, melalui forum tersebut, para delegasi negara anggota berhasil dan telah merampungkan pembahasan mengenai alat ukur (tool kit) keterampilan dan literasi digital dalam Workshop On The G20 Toolkit For Measuring Digital Skills and Digital Literacy.

Baca Juga >  Tular Nalar, Program Memajukan Literasi Digital dan Critical Thinking

Tool kit ini sudah disepakati dan saya rasa bukan hanya negara anggota G20 yang bisa mengadopsinya namun bisa diadopsi oleh siapapun karena memang bagus. Indonesia pun mengadopsi ini,” pungkasnya.

Pada diskusi daring yang disiarkan langsung dari Bali tersebut, Samuel menyampaikan harapkannya akan gelaran G20 ini terutama terkait akselerasi transformasi digital negara anggota, utamanya Indonesia. Samuel menuturkan, hal pertama yang dilakukan DEWG adalah memahami perspektif masing-masing negara anggota.

Namun benang merahnya, kata Samuel, semua negara sepakat terkait pengaturan data free flow with trust. Hal ini mengacu pada pemahaman bahwa lalu lintas data lintas negara di era digital sulit dibendung. Sehingga diperlukan jalan keluar untuk mengelolanya.

“Makanya di percepat. Kita sendiri sudah punya undang-undang perlindungan data pribadi. Jadi undang-undang itu mengikuti subjecnya melewati batas negara. Ini yang disebut beyond jurisdiction. Jadi kalau ada data orang Indonesia disalahgunakan di negara lain, kami bisa mengejarnya,” ungkapnya.

Kontribusi Google untuk Indonesia

Randy Jusuf selaku Country Director Google Indonesia. (Sumber FMB9)

Sementara itu, pada Forum yang sama, Randy Jusuf selaku Country Director Google Indonesia membeberkan sejumlah kontribusinya kepada Indonesia. Randy menuturkan, ada dua contoh yang dapat disebutkannya sebagai kontribusi google terhadap tranformasi dan perkembangan dunia digital di Indonesia.

Baca Juga >  Tular Nalar, Program Memajukan Literasi Digital dan Critical Thinking

“Dua contoh yang bisa kami berikan. Pertama adalah produk yang tersedia di Indonesia. Kedua adalah beberapa inisiatif yang kami berikan di Indonesia. Saya mulai dengan produk yang kami miliki mulai dari searc geogle, youtube dan lain sebagainya,” paparnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Randy menyebutkan, pihaknya telah menyumbang US$ 50 miliar kepada sejumlah content cretor secara global, termasuk Indonesia. Jumlah konten kreator mencapai 1.300 dengan lebih dari 1 juta subscribers di kanal Youtube.

Selain itu, Randy mengungkapkan, program google Startup juga telah membantu masyarakat Indonesia untuk saling belajar satu sama lain. Seperti belajar dari ahlinya dan apapun kebutuhannya. Google juga membuat laporan mengenai talenta digital. Hal ini ditandai dengan banyaknya orang yang ingin belajar teknologi digital.

“Inisiatif lain dari kami adalah kemunculan “BANGKIT” yang kini berpartner dengan GoTo, Traveloka, Kemendikbud, dan Kampus Merdeka untuk menyediakan pelatihan Machine learning, mobile computing, cloud dan lain-lain bagi mahasiswa,” tukasnya. *** (Sumber FMB9) 

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Tular Nalar, Program Memajukan Literasi Digital dan Critical Thinking

21 September 2023 - 15:12

Teknologi AI Memudahkan Membuat Website, Tapi Hoaks Lebih Merajalela

23 Agustus 2023 - 23:26

Upaya Pemerintah Berantas Kejahatan Keuangan Digital  

21 Agustus 2023 - 23:07

6 Alasan Kamu Harus Punya Huawei Watch Buds

15 April 2023 - 16:59

Indonesia di Hannover Messe 2023: Investasi Teknologi Industri Terbuka

27 Maret 2023 - 22:46

Jaringan Internet di Jayapura Gangguan, Warga: Kita Kembali ke Zaman Batu

9 Maret 2023 - 15:41

Trending di TEKNO