Menu

Mode Gelap

KABUPATEN JAYAWIJAYA · 31 Agu 2023 ·

Demo Tuntut Pj Gubernur Papua Pegunungan Mundur di Wamena Ricuh


					Bentrok pendemo dengan massa pro pemerintah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis 31 Agustus 2023. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi) Perbesar

Bentrok pendemo dengan massa pro pemerintah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis 31 Agustus 2023. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi)

KABARPAPUA.CO, Wamena – Aksi demonstrasi ratusan mahasiswa dan Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan Papua Pegunungan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya berujung ricuh, Kamis 31 Agustus 2023.

Pendemo yang menuntut Penjabat Gubernur Papua Papua Nikolaus Kondomo mundur dari jabatan awalnya berjalan tertib. Namun saat memasuki gerbang Kantor Gubernur, pendemo mendapat perlawanan dari ratusan massa kelompok lain.

Pendemo yang tidak terima dengan aksi pelemparan baru melakukan perlawanan balik hingga berujung bentrok. Situasi ini sempat tegang hingga aparat kepolisian yang berjaga menembak gas air mata.

Tindakan polisi berhasil meredam bentrokan hingga pendemo mundur ke arah perempatan Jalan Diponegoro dan Ahmad Yani. Sementara masa yang ditengarai pro Nikolaus Kondomo kembali ke halaman Kantor Gubernur Papua Pegunungan.

Pantauan KabarPapua.co, pendemo melanjutkan orasi di perempatan jalan tanpa adanya pejabat yang menerima aspirasi mereka.  Dalam orasinya, pendemo mengkritisi kinerja Nikolaus Kondomo yang mereka anggap tidak sesuai harapan.

Kritik Program hingga Porsi Pegawai

Pendemo longmarch menuntut Pj Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo mundur, Kamis 31 Agustus 2023. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi)

Menurut pendemo, banyak program-program pembangunan tidak berdampak langsung kepada masyarakat. “Kami minta Mendagri segera ganti Pj Gubernur dengan putra asli Papua Pegunungan,” pinta salah satu pendemo, Ayub Wuka.

Baca Juga >  3 Bangunan di Jayapura Terbakar, Saksi Lihat Api dari Kabel Korsleting Sambar Bensin

Ayub menilai, sejak hadirnya DOB Papua Pegunungan peredaran uang terbatas sehingga berdampak tingginya tingkat  kriminalitas di Wamena Ibu kota Papua Pegunungan.

Kondisi ini, lanjut dia, tidak terlepas dari kegagalan kemampuan pemimpin daerah dalam mengatur semua sektor di bidang pemerintahan untuk menerjemahkan kebutuhan masyarakat.

“Kami menilai Pj Gubernur tidak menjalan tugas sepenuhnya di kantor pemerintahan. Di sisi lain,  70 persen ASN di Pemprov Papua Pegunungan bukan orang asli Papua,” katanya.

Selain itu, sambung Ayub, dalam pelelangan proyek tidak menjunjung tinggi prinsip keadilan dan pemerataan pengusaha OAP di 8 kabupaten cakupan. Ia juga menilai Pj Gubernur Nikolaus telah gagal dalam mengelola APBD Papua Pegunungan.

“Saat ini realisasi anggaran baru mencapai 32 persen, ini membuktikan Pj Gubernur (Nikolaus Kondomo) gagal dalam menerapkan anggaran. Seharusnya 9 bulan menjabat ini realisasi anggaran sudah mencapai 70,” ujarnya.

Rekrutmen IPDN Tak Prioritaskan OAP Pegunungan

Pendemo berorasi menuntut Pj Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo mundur, Kamis 31 Agustus 2023. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi)

Baca Juga >  Penembakan oleh KKB Hantui Penerbangan ke Oksibil Pegunungan Bintang

Ayub juga mengkritik perekrutan IPDN yang tidak memprioritaskan orang asli Papua Pegunungan. Demikian pula soal perekrutan honorer di Pemerintah Papua Pegunungan.

Perwakilan mahasiswa, Albert Kalolik menyayangkan adanya pembatasan dalam penyampaian aspirasi ini. Ia meminta pemerintah bertanggungjawab atas peristiwa ini.

“Hari ini kita aksi demo bukan aksi anarkis. Kita mahasiswa adalah terpelajar, namun  pihak kedua dan ketiga tindakan anarkis kepada kami sebagai pendemo. Kami akan turunkan masa lebih banyak,” ucapnya.

Sementara itu, perwakilan massa pro pemerintah yang enggan menyebutkan namanya mempertanyakan aksi demonstrasi tersebut. “Kami tidak membatasi demo, namun aspirasi harus lahir dari rakyat, bukan atas kepentingan oknum tertentu,” kata pria tersebut.

Menurutnya, pembangunan DOB Papua Pegunungan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Untuk itu, masyarakat harus saling mendukung Pj Gubernur Papua Pegunungan pilihan pemerintah pusat.

“Kami minta Pj Gubernur Papua Pegunungan tetap melanjutkan tugas sampai dengan yang telah ditentukan. Kami tegas menolak demo ini, karena bisa memancing emosi dan membuat daerah tidak kondusif,” ucapnya. *** (Stefanus Tarsi)

Artikel ini telah dibaca 375 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

4 Fakta TNI-Polri Tembak Mati 5 KKB di Pegunungan Bintang

30 September 2023 - 21:56

Aparat Sita 43 Barang Bukti usai Lumpuhkan 5 KKB di Pegunungan Bintang, Ini Daftarnya

30 September 2023 - 18:55

5 KKB yang Tewas di Pegubin Terlibat 5 Aksi Kekerasan, Termasuk Tembak Briptu Rudi

30 September 2023 - 18:20

TNI-Polri Tembak Mati 5 KKB di Pegubin, 3 Senpi dan Ratusan Peluru Diamankan

30 September 2023 - 17:17

Akhirnya, Speed Boat Bermuatan Sayuran yang Hilang dalam Perjalanan ke Asmat Ditemukan  

29 September 2023 - 08:54

Manfaatkan Dana Otsus, Listrik Hadir di Ibele Jayawijaya

29 September 2023 - 07:12

Trending di KABUPATEN JAYAWIJAYA