Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR PAPUA PEGUNUNGAN · 17 Feb 2025 22:39 WIT

Curhat Pelajar Wamena kepada Pj Gubernur Papua Pegunungan Soal MBG  


					Pj Gubernur Papua Pegunungan, Velix Wanggai dan forkopimda setempat mendengar curhatan pelajar di Wamena soal MBG. Foto: Agris Wistrijaya/KabarPapua.co Perbesar

Pj Gubernur Papua Pegunungan, Velix Wanggai dan forkopimda setempat mendengar curhatan pelajar di Wamena soal MBG. Foto: Agris Wistrijaya/KabarPapua.co

KABARPAPUA.CO, Wamena– Ribuan pelajar yang bergabung dalam Aliansi Pelajar di Wamena dalam aksi protes menolak program Presiden Prabowo Subianto, akhirnya mencurahkan isi hatinya (curhat) kepada Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix Wanggai. 

Curhatan pelajar ini didengarkan dengan baik oleh Velix Wanggai bersama jajaran forkopimda setempat. Aksi ini sengaja dilakukan oleh Velix untuk mengetahui aspirasi para pelajar di Honai Besar Provinsi Papua Pegunungan di Kantor Gubernur, Senin 17 Februari 2025.

Seorang siswa SMP yang ikut dalam aksi menolak MBG mengungkapkan untuk mencerdaskan generasi Papua, maka pemerintah harus memberikan pendidikan gratis, bukan makanan gratis.

Lain lagi yang dikatakan seorang pelajar SMA di Wamena dalam aksi curhat itu. Dirinya menyebutkan orang tua mereka bisa mencari makan dan memiliki penghasilan, misalnya dari berkebun. 

Aliansi Pelajar di Wamena menolak program MBG. Foto: Agris Wistrijaya/KabarPapua.co

“Dengan jerih payah orang tua dan pendidikan gratis, kami bisa menjadi pilot, pendeta, bisa menjadi pegawai. Apa pentingnya dengan makanan gratis? Kami hanya butuh pendidikan gratis, bukan makan gratis,” katanya.

Seorang siswa dari SMK di Wamena bernama Helena mengakui sebagai seorang perempuan yang tetapharus ke dapur, dirinya juga membutuhkan pendidikan.

“Pendidikan bukan hanya untuk laki-laki, tapi juga harus dinikmati kaum perempuan. Saya menempuh pendidikan keperawatan dan masih banyak alat praktek di sekolah kejuruan yang tak memadai. Saya ingin pemerintah melengkapi fasilitas praktik di sekolah. Kenapa di luar sana bisa dan lengkap? Tapi di Wamena tidak lengkap?” tanya Helena.

Aliansi Pelajar di Wamena menolak program MBG. Foto: Agris Wistrijaya/KabarPapua.co

Helena menyebutkan termasuk ketersediaan guru di Kabupaten Jayawijaya masih sangat minim. “Apalagi guru di pedalaman Papua, itu hanya sedikit sekali,” jelasnya.

Mewakili pelajar di Wamena, dirinya meminta dana yang dipersiapkan oleh Presiden Prabowo untuk MBG dapat dialihkan ke pendidikan, supaya pendidikan yang mulai dari tingkat TK,SD,SMP,dan SMA/SMK bisa gratis selama kepemimpinan Presiden Prabowo.

Dalam aksi tersebut Aliansi Pelajar di Wamena meminta Pj Gubernur Papua Pegunungan membawa aspirasi tersebut ke Presiden Prabowo. *** (Agris Wistrijaya)

Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Ketua Adat Lapago Ajak Masyarakat Tak Terpengaruh Isu Memecah Persatuan

15 March 2025 - 00:23 WIT

Sosialisasi MBG, Pemprov Papua Pegunungan Sebut Bisa Perluas Pemahaman

14 March 2025 - 21:37 WIT

Laga Liga 4 akan Digelar di Stadion Itlay Ikinia di Wamena 

11 March 2025 - 23:46 WIT

Festival Ramadan Papua Pegunungan Resmi Dibuka Pj Gubernur

3 March 2025 - 08:05 WIT

Pemprov Papua Pegunungan akan Berkolaborasi dengan Pemkab Jayawijaya Kelola Mall Wamena

28 February 2025 - 14:03 WIT

DPRP Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan

27 February 2025 - 23:35 WIT

Trending di KABAR PAPUA PEGUNUNGAN