Menu

Mode Gelap

PERISTIWA · 2 Mei 2016 ·

Curahan Hati Pelajar di Perbatasan RI-PNG


					Palajar di perbatasan RI-PNG saat mengikuti upacara Hardiknas. (KabarPapua.co/Katharina Louvree) Perbesar

Palajar di perbatasan RI-PNG saat mengikuti upacara Hardiknas. (KabarPapua.co/Katharina Louvree)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Seragam merah putih Arnold, bocah laki-laki yang duduk di bangku kelas 4 SD Skow Mabo itu sedikit kumal. Kemeja putih yang dipakainya sudah berubah kekuning-kuningan. Topi merah sebagai pelengkap upacara yang digunakan setiap hari senin pun mulai terlihat memudar warnanya.

Pagi itu Arnold menjadi salah satu peserta upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Perbatasan RI-Papua Nugini. Upacara kali ini nampak berbeda, sebab Arnold berbaris sejajar dengan pejara SMP, SMA dan aparat gabungan TNI/Polri yang bertugas di perbatasan RI-PNG.

“Saya tau hari ini adalah Hardiknas. Tetapi arti Hardiknas itu, saya tidak mengerti. Tetapi saya menginginkan seragam baru, karena baju seragam saya hanya dua pasang,” kata Arnold lugu, ketika ditemui usai upacara bendera, Senin 2 Mei 2016 di perbatasan RI-PNG.

Baca Juga >  Tempuh Jalur Damai, 8 Pemuda Pelempar Mobil di Sentani Siap Ganti Rugi

Arnold juga memiliki harapan lainnya, setiap harinya ibu dan bapak guru yang mengajar di sekolah itu tak lagi terlambat, bahkan tak masuk kelas. menurut Arnold, banyak guru di sekolahnya yang sering tak mengajar muridnya.

“Guru-guru banyak yang tinggal di pusat Kota Jayapura, sehingga perjalanannya jauh dan sering tak masuk kelas,” katanya.

Tak hanya itu, Arnold juga menginginkan fasilitas seperti perpustakaan dan toilet disekolahnya dapat diperbaiki. “Selama ini jika teman-teman di sekolah mau buang air kecil dan air besar, harus ke pantai atau ke hutan,” jelas dia.

Harapan lainnya juga diungkapkan pelajar SMP Muara Tami, Kamila Martina yang menginginkan penambahan guru dan pembebasan dari uang sekolah setiap bulannya. “Kami bayar uang masuk sekolah Rp 750 ribu dan membayar uang bulanan Rp 30 ribu,” kata Mila, panggilan akrabnya.

Baca Juga >  Sukacita Warga Kago Puncak Sambut Keladi Sagu Rasaka Cartenz

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, I Wayan Mudiyasa menyebutkan upaya pembenahan guru-guru yang tinggal di kota, untuk kedepan akan difasilitasi dengan rumah dinas. Pihaknya mengakui sejumlah fasilitas pendukung untuk guru mengajar, seperti rumah dinas, belum seluruhnya dapat dipenuhi.

“Perbaikan rumah dinas bertahap. Tidak mungkin kita memperbaikinya dalam waktu yang bersamaan,” kata dia.

Lalu, untuk fasilitas lainnya bagi guru sementara ini tinggal di kota akan diberikan motor dan fasilitas antar jemput, sebelum rumah dinas guru diperbaiki.

“Minimnya guru di daerah perbatasan akan kami tempatkan guru garis depan (GGD) di lokasi itu,” katanya. *** (Katharina Louvree)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Ketakutan, 162 Warga Nogolait Ngungsi ke Kota Kenyam Nduga

1 Juni 2023 - 15:24

2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertangkap Usai Kontak Tembak di Nduga

1 Juni 2023 - 14:47

Pelaku Pembunuhan Pendeta di Nduga Tertangkap

31 Mei 2023 - 16:43

Polisi Tangkap Anggota KKB Penembak Brimob di Yahukimo

31 Mei 2023 - 15:58

Alat Berat di Yapen Dibakar OTK, Polisi Temukan Bendera Bintang Kejora

31 Mei 2023 - 00:25

Masyarakat Geruduk DPR Papua Tuntut Ganti Rugi Tanah Bandara Sentani

30 Mei 2023 - 18:01

Trending di PERISTIWA