KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura- Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik dan Wakil Bupati Pelinus Balinal memenuhi janjinya untuk memperjuangkan nasib orang asli Papua (OAP) asal Kabupaten Puncak dalam penerimaan CPNS formasi 2018.
Janji itu pun terbukti, dimana dari penerimaan 409 formasi yang direbutkan, 100 persen merupakan anak asli Kabupaten Puncak.
Bupati Puncak Willem Wandik yang memimpin apel sekaligus pengumuman hasil CPNS formasi 2018 di Halaman Kantor Bupati Puncak bersyukur dan berterima kasih kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM ) Kabupaten Puncak.
“Saya sudah baca nama-nama dari awal sampai dengan terakhir, semua anak anak asli Kabupaten Puncak, tidak ada dari luar Kabupaten Puncak Papua. Ini membuktikan keperpihakan pemerintah kepada orang asli Papua,” kata Bupati, Senin 21 September 2020.
Kata Bupati, berdasarkan laporan dari BKPSDM, dari 800 peserta tes CPNS 2018 yang melakukan tes secara online dan transparan, serta tidak ada intervensi dari pejabat.
“Semua nama peserta tes ditempel secara transparan. Ini artinya bahwa hasil pengumuman CPNS 2018 sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat Papua asal Kabupaten Puncak. Jadi tidak boleh lagi ada penolakan terhadap hasil ini,” jelasnya.
Lanjut Bupati, hasil ini bukan berarti ada diskriminasi, namun ini merupakan langkah afirmasi secara positif bagi anak asli Papua, karena sejauh untuk bidang lain masih membutuhkan proses.

Bupati Puncak Papua, Willem Wandik saat memperlihatkan hasil pengumuman tes CPNS formasi 2018 (Dok Diskominfo Puncak)
“Sementara banyak anak asli Papua yang sudah menyelesaikan kuliah, namun tidak terserap di lapangan kerja, sehingga kesempatan untuk menjadi PNS hanya bisa dilakukan melalui cara-cara seperti ini,” katanya.
Kepada para pancakar yang lain, terutama honorer, baik anak asli maupun non Papua, yang namanya belum tembus karena tidak mengikuti tes untuk bersabar.
“Penerimaan berikut sudah pasti 80 persen anak asli Papua dan 20 persen non Papua. Khusus untuk non Papua akan diakomodir tenaga guru dan kesehatan, terutama saudara kita yang sudah mengabdi hampir 7-8 tahun di kabupaten ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Puncak Elkana Waropen menjelaskan peserta tes online 2018 semuanya anak asli Kabupaten Puncak.
Sedangkan untuk tenaga honorer K2 atau diluar K2, pemerintah akan mendata pada minggu ketiga bulan Oktober. *** (Katharina/Diskominfo Puncak)