Menu

Mode Gelap

BISNIS · 25 Mei 2019 ·

Cegah Inflasi Jelang Lebaran, TPID Papua Potong Mata Rantai Distribusi


					Kepala BI Perwakilan Papua, Joko Supratikto saat jumpa pers di Kantor BI Perwakilan Papua di Kota Jayapura. (KabarPapua.co/Qadri Pratiwi) Perbesar

Kepala BI Perwakilan Papua, Joko Supratikto saat jumpa pers di Kantor BI Perwakilan Papua di Kota Jayapura. (KabarPapua.co/Qadri Pratiwi)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Papua terus melakukan upaya dalam pengendalian inflasi menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri dengan melakukan pemotongan pada rantai distribusi dari produsen ke konsumen melalui pelaksanaan pasar produsen, seperti petani, peternak, nelayan dan lainnya secara berkala setiap bulan.

Selain itu, menurut Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Papua, Joko Supratikto, TPID Papua juga melakukan inspeksi dadakan (sidak) dan melakukan monitoring, baik ke distributor maupun ke pasar untuk menjaga terjadinya penimbunan stok dan memastikan kelayakan produk yang dijual ke masyarakat.

Untuk itu, Joko yang juga sebagai Wakil TPID Papua mengimbau kepada masyarakat agar tak perlu panik karena stok bahan pangan aman menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat diimbau agar masyarakat untuk melakukan konsumsi secara wajar karena stok bahan pangan aman.

Baca Juga >  BPJS Ketenagakerjaan: Baru 10 Persen Pekerja di Papua Terlindungi Jaminan Sosial




“Masyarakat tak perlu takut jika kehabisan stok karena stok kita aman. Bagi para pelaku distributor, swalayan, dan toko pangan, kami telah keluarkan surat edaran kepada para pelaku untuk menjaga stabilitas pasokan, kewajaran harga dan kelayakan produk yang dijual, seperti terbitnya SE oleh Walikota Jayapura Nomo 511/1137 pada Mei 2019,” jelas Joko, Jumat, 24 Mei 2019.

Menurut Joko, melihat hal ini pihaknya memprediksi Papua akan mengalami inflasi tinggi pada Mei dan Juni mendatang. Sebab salah satu faktor mempengaruhi inflasi, yakni adanya peningkatan permintaan bahan pangan dan angkutan sehubung dua hari  libur di bulan Mei serta perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Idul Fitri 1440H.

Baca Juga >  Sistem Kelistrikan Kalibobo Perkuat Kebutuhan Listrik di Bandara Baru Nabire

“Selain itu terjadi juga kenaikan tarif pengiriman barang beresiko meningkatkan tarif logistik hingga mempengaruhi barang dan jasa. Juga tingginya inflasi dipengaruhi harga bahan pokok alami peningkatan, seperti bawang putih capai Rp120 ribu per kilogram. Sehingga, pemotongan mata rantai distribusi upaya kami kendalikan inflasi jangka pendek dan panjang, apabila dilakukan secara konsisten,” terang Joko. ***(Qadri Pratiwi)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Pemda Sarmi: Listrik Tanpa Kedip Dukung Kemeriahan Festival Negeri Seribu Ombak

25 September 2023 - 22:12

Sistem Kelistrikan Kalibobo Perkuat Kebutuhan Listrik di Bandara Baru Nabire

24 September 2023 - 16:35

BPJS Ketenagakerjaan: Baru 10 Persen Pekerja di Papua Terlindungi Jaminan Sosial

23 September 2023 - 19:49

Pengurus 2023-2027 Terbentuk, AMSI Ajak Perbaiki Ekosistem Media Digital

19 September 2023 - 00:10

PLN Siapkan Daya 3.800 kW di Festival Negeri Seribu Ombak Sail Teluk Cenderawasih

18 September 2023 - 23:00

Menginap 3 Hari 2 Malam di Suni Garden Lake Hotel Sentani Hanya Rp1 Juta, Mau?

16 September 2023 - 16:20

Trending di BISNIS