KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Pertumbuhan perbankan di Papua pada triwulan pertama 2016 mengalami penurunan. Pertumbuhan year on year (yoy) pada triwulan tahun ini dengan total aset Rp 47,14 triliun hanya mencapai 8,19 persen, lebih rendah dari triwulan tahun sebelumnya sebesar 9,28 persen.
Sementara dana pihak ketiga (DPK) yang terdiri dari Giro, Tabungan, dan Deposito tumbuh sebesar 9,45 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya 10,24 persen.
Tak hanya itu, Loan to Deposit Ratio (LDR) yang merupakan rasio penyaluran kredit dibandingkan simpanan masyarakat pada triwulan I 2016 ini sebesar 59,69 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 61,93 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Joko Supratikto menyebutkan penyebab DPK lebih besar dari pada pertumbuhan kredit, sehingga LDR menurun.
“Kredit outstanding triwulan I 2016 sebesar Rp 21,44 triliun dan pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan kredit modal kerja yang tumbuh 18,6 persen dan kredit konsumsi 8,54 persen,” kata Joko belum lama ini.
Sementara Non Performing Loan (NPL) pada triwulan I 2016 mengalami kenaikan dari triwulan sebelumnya sebesar 5,03 persen menjadi 5,33 persen pada triwulan I 2016.
Bank Indonesia perwakilan Papua juga mencatat NPL tertinggi dari kredit yang digunakan untuk modal kerja yang tercatat sebesar 10,2 persen. NPL paling besar disumbang dari sektor konstruksi sebesar 22,9 persen, sektor sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 20,8 persen dan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 15,6 persen. *** (Lazore).