KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Gangguan jaringan internet di Kota Jayapura beberapa hari terakhir menyebabkan warga di Kota Jayapura kesal dan kecewa kepada Telkomsel selaku penyedia jaringan. Sebelumnya hal serupa pernah terjadi pada 25 Juli 2016 dan 17 Oktober 2016 lalu.
Putusnya jaringan internet yang kedua kalinya milik Telkomsel ini, membuat para pelanggannya benar-benar merasa kecewa. Bahkan, Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua, Elia Loupatty mengaku sangat kecewa. “Ini mau WhatsApp jaringan terganggu. Internetan terganggu,” katanya, Kota Jayapura, Papua, Sabtu, 31 Desember 2016.
Menurut Elia, sebelumnya dirinya sempat menelepon pihak Telkom mencari tahu apa penyebab masalahnya. “Mereka mengatakan terganggunya jaringan internet di Kota Jayapura diakibatkan gempa yang terjadi belum lama ini. Gempat itu berkekuatan sekitar 8 SR. Akibatnya, kabel optik dari fiber di Pantai Base-G, berpengaruh sekitar 9,5 meter di laut Jayapura, Papua, yang mengakibatkan internet terganggu,” katanya.
Selain itu, kata Elia, setelah didalami lebih lanjut, ternyata daerah di luar Papua menggunakan back up. “Nah jaringan back up itulah yang saya usulkan jika mau internet di Papua bagus. Mau tak mau harus tetap pakai kapal khusus. Sekarang ada di Makassar menuju Jayapura. Kalau pengakuan pada beberapa bulan lalu, saya mempertanyakan di luar Papua tidak pernah mendengar putus jaringan,” ujarnya.
Menurut Elia, seringnya jaringan internet putus merupakan resiko menggunakan fiber optik di tengah-tengah kondisi geografis Papua seperti ini. “Dengan back up tetap pilihan untuk yang bagus, untuk IT Papua tetap bagus. Kalau kita tidak bergantung terus saya fiber optik. Kita akan di bagian timur, berbatasan dengan daerah yang rawan gempa,” ujarnya.
General Manager ICT Operation Telkomsel Regional Papua-Maluku Muhammad Muslih di Jayapura mengakui terjadi gangguan di perairan Jayapura dan ini menyebabkan terjadi penurunan kapasitas, sehingga throughput data payload yang bisa diakses pelanggan juga terbatas.
“Proses penanganannya kami alihkan sementara waktu link transport ke media transmisi satelit dan IP radio secara bertahap, dan dilakukan penambahan kapasitas. Tapi akses SMS dan suara bisa digunakan,” jelas Muslih.
Diakui Muslih, jangka waktu kembalinya jaringan komunikasi Telkomsel melalui SMPCS, sepenuhnya mengikuti standar acuan service level agreement dan mea time to repair yang berlaku di PT Telkom Papua.***(Ramah)