KABARPAPUA.CO, Keerom – Bupati Keerom, Muhammad Markum menegaskan dengan bertambahnya jumlah kasus positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Keerom, warga diminta agar tak mendiskriminasi pasien positif Covid-19, melainkan dapat bersatu memerangi penyebaran pandemi Virus Corona.
Menurut Markum, dalam penanggulangan penyebaran Virus Corona, pengurus Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Keerom dan para medis, telah begitu maksimal terhadap penanganan penyebaran pandemi virus itu.
“Mereka telah berkoordinasi hingga ke kampung-kampung dalam penanganannya kepada warga yang terdampak. Dimana ada sudah terdapat 2 kasus positif Covid-19, yakni di Arso 7 dan Arso 10,” jelas Markum di Arso 9, Distrik Skanto, Minggu, 19 April 2020.
Menurut Markum langkah antisipasi telah pemerintah daerah lakukan mulai dari isolasi mandiri dan swiping dari pintu masuk di Kabupaten Keerom pada 2 titik, yaitu di Kampung Yowong dan Arsopura.

Proses penyemprotan ciran disenfektan pada kendaraan di pintu masuk Kampung Yowong, Kabupaten Keerom. (KabarPapua.co/Imelda)
“Saat swiping sejak 6 April 2020 dilakukan penyemprotan kendaraan yang melintas dan mengukur suhu tubuh sebanyak 41.870 orang dalam waktu 10 hari. Terdapat orang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat itu ada 64 orang. Kami juga terus untuk ODP di Kabupaten Keerom,” jelas Markum.
Markum juga mengatakan, pembatasan pintu masuk di Kabupaten Keerom pada 2 titik akan di lakukan selama 14 hari kedepan. Begitu juga dengan jalur lintas batas yang sudah perketat pengamanan sejak 15 Maret 2020 lalu.”Selain itu juga imbauan dan penjagaan melalui Pos Lintas Batas RI-PNG,” jelasnya.
Selain itu, kata Markum, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tak melakukan mudik maupun masuk ke Kabupaten Keerom di tengah pendemi Covid-19 seperti saat ini.
“Jika ada pemudik yang terjangkit Covid-19, maka akan langsung kembalikan dan diisolasi secara intens di daerah masing-masing. Sebab di daerah lain pasti sudah terapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), saya yakin mereka paham menetralisir jalur darat maupun udara,” jelas Markum.

Bupati Keerom, Muhammad Markum saat serahkan bantuan masker secara simbolis. (KabarPapua.co/Imelda)
Bagikan Masker kepada 4 Kampung
Markum juga menyalurkan atau membagikan masker pada 4 kampung, yakni dari Kampung Yowong sebanyak 1.150, Kampung Warbo sebanyak 2.140, Kampung Baburia sebanyak 1000 dan Kampung Intaimelyan sebanyak 2.625.
“Ini sesuai janji saya untuk membagikan masker 50 ribu yang diperuntukan untuk warga di Kabupaten Keerom. Saya harap dari tingkat RT/RW mendata baik dan akurat seluruh jiwa di masing-masing kampung,” jelas Markum.
Menurut Markum, pembagian masker ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada warga Keerom dan secara teknis akan dilakukan kepala kampung dan RT/RW untuk pendistribusiannya.
“Kami terus berdoa bersama memberikan semangat dan kontribusi baik, sehingga tak terjadi hal-hal yang tak kita inginka. Agar yang terjangkit bisa sembuh dan bisa kembali di tengah keluarga dan masyarakat,” jelas Markum.
Markum juga menyampaikan terima kasih kepada semua stakeholder di Kabupaten Keerom. Sebab saat ini semua pihak sedang diuji kesabarannya, karena virus adalah virus yang harus betul-betul diwaspadai penyebarannya.
“Saya imbau agar masyarakat dapat mempergunakan masker dan bahan pokok ini dengan sebaik-baiknya karena kita tak tahu penyebaran virus ini berakhir sampai kapan. Jadi perlu penghematan, sehingga kita tetap lakukan social distancing atau jaga jarak dan bersama kampanyekan aturan pemerintah,” jelas Markum.
Kepala Kampung Intaimelyan, Syarifuddin mengatakan, bantuan bapok berupa beras dan minyak goreng ini, pemerintah kampung akan membagikan kepada 577 kepala keluarga yang ada di Kampung Itaimelyan. “Jadi semua PNS, TNI/Polri dan lapisan masyarakat kami ratakan karena mereka semua terdampak Covid-19 terkecuali pejabat,” katanya.
Syarifuddin mengucapkan terima kasih kepada Bupati Keerom yang membantu penyaluran masker sesuai jumlah data penduduk yang ada di Kampung Intaimelyan.
“Kami juga ubah anggaran pendapatan kampung (APK) secara tiba- tiba sesuai instruksi bupati untuk penanganan Covid-19. Sehingga 60% kami kucurkan untuk penanganan Covid-19 dan 40% untuk padat karya. Kami berdoa agar bencana yang terjadi di seluruh dunia ini bisa segera berakhir,” terang Syarifuddin. ***(Imelda)