KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Bank Papua telah membangun 2.166 unit rumah kepada masyarakat ekonomi rendah di tanah Papua. Hal tersebut ditegaskan Direktur Utama Bank Papua, Johan Kafiar kepada sejumlah wartawan disela-sela pameran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di halaman Bank Papua, Kota Jayapura, Senin (1/2).
“Kami telah bekerjasama dengan Perusahaan Real Estate Indonesia dan Pemerintah Daerah (Pemda). Saat ini kami tengah memasarkan produk KPR yang dilakukan Bank Papua saat ini dan akan datang,” tegas Johan.
Tedapat jenis KPR Komersial dan KPR yang bekerjasama dengan pemerintah pusat, kata Johan, tujuan utama Bank Papua, yakni menyiapkan rumah untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan masyarakat yang ekonominya masih rendah. “Kami harapkan semua masyarakat yang ada di Provinsi Papua ini bisa terbantu memiliki rumah,” ujarnya.
Kenapa hal seperti ini tak dilakukan sejak dulu? Menurut Johan, Bank Papua telah lakukan ini sejak tahun 1982, hanya tidak terekspose keluar melalui media. Sedangkan, bank swasta lainnya yang terus menerus mengeskpose soal KPR, masih terbatas di kota-kota besar.
“Sementara Bank Papua dari seluruh pemerintah kabupaten atau kota yang ada di tanah Papua ini sudah ada. Sehingga dengan adanya program ini, bisa membantu masyarakat yang ada di pedalaman, terutama PNS yang sudah mengabdi kepada pemerintah,” jelas Johan.
Menurut Johan, kerjasama yang telah dilakukan Bank Papua dan REI untuk membangun KPR tengah berlangsung di Papua dan Papua Barat seperti di Sorong, Manokwari, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, Merauke. “Ke depan Bank Papua akan kerjasama lagi untuk bangun perumahan KPR di Biak, Nabire, Keerom dan Sarmi,” jelasnya.
Semoga dengan adanya kerjasama ini, kata Johan, masyarakat menengah ke bawah memiliki sebuah rumah. “Dan sampai dengan 31 Desember 2015, pihaknya telah membangun 2.166 rumah yang telah kami bangun. Ini sudah cukup banyak, hanya saja belum di ekspose. Ke depan kami bersama pemerintah daerah akan bangun 3.500 unit di seluruh tanah papua,” katanya.
Ondoafi Muaratami yang juga pemilik Rollo Grand Diamond, Abisay Rollo mengatakan, pembangunan rumah basis ekonomi rendah ini sebagai peluang bagi masyarakat ekonomi rendah, seperti yang masih mengontrak rumah, numpang dirumah keluarga mereka. “Pembangunan rumah ini akan berlangsung pada bulan Maret mendatang,” kata Rollo.
Berkaitan dengan tanah kapling rumah? Pihaknya akan diberikan kepada yang pembeli seperti sertifikat rumah dan pelepasan Tanah Adat. Sehingga, menurutnya, pembeli menerima berkas utama itu tak ragu-ragu menempati rumah tersebut, karena telah sah milik para pembeli.
“Pembangunan rumah akan dimulai pada bulan 3, kalau tidak ada halangan. Maka, kami mulai bangun 1.000 unit rumah dan kami juga berterima kasih kepada Bank papua yang mendukung pembangunan perumahan ini,” kata Rollo.
Roda kehidupan di dunia ini, lanjutnya, akan sedikit nyaman, apabila telah memiliki sebuah rumah sebagai tempat berteduh beristirahat dan tempat membangun keluarga mereka. “Kalau masih sewa, tinggal dengan saudara, itu belum tenang. Tapi kalau sudah tinggal dirumah sendiri, pasti kita akan tenang untuk jalani kehidupan ini. Inilah niat kami untuk membangun rumah bagi masyarakat ekonomi rendah,” ujarnya.
Dari adat, masih kata Rollo, tanah adat dilepas untuk membangun perumahan tersebut seluas 100 hektar dari rencana membangun 5.970 unit rumah. “Ketika kapling yang dimiliki, maka semua surat termasuk pelepasan tanah adat menjadi milik pembeli,” jelasnya. ***(Indrayadi TH)
