Menu

Mode Gelap

PERISTIWA · 26 Jun 2019 ·

Anggota Komisi 1 DPRP Pertanyakan Jumlah Kelulusan OAP


					Anggota Komisi 1 DPRP, Laurenzus Kadepa. (Foto Liza) Perbesar

Anggota Komisi 1 DPRP, Laurenzus Kadepa. (Foto Liza)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Laurenzus Kadepa pertanyakan jumlah kelulusan orang asli Papua (OAP) pada penerimaan Bintara Polisi Tugas Umum (PTU) 2019 yang hanya berjumlah 42 persen.

“Ini merupakan bagian dari janji yang diingkari, pernyataan itu harusnya dipertanggungjawabkan yang mengatakan memprioritaskan OAP 70 persen sebab sudah disampaikan ke publik,” kata Laurenzus, Rabu, 26 Juni 2019.

Laurenzus mengatakan, dirinya cukup kecewa dengan hal itu sebab dari tahun ketahun hasil yang diumumkan tak seperti apa yang menjadi komitmen awal. “Saya pikir segera cari jalan dengan pertimbangan affirmative action yang merupakan bagian dari penjabaran otonomi khusus,” ujarnya.

Baca Juga >  Jadi Tersangka KDRT, Oknum Pejabat Pemprov Papua Dikenai Wajib Lapor

Menurutnya, jika keputusan itu merupakan hasil akhir, maka ia berharap kedepannya harus ada komitmen agar dapat memenuhi 70 persen. “Pemerintah daerah harus dukung dan bantu agar putra-putri OAP bisa bergabung jadi abdi negara seperti TNI dan Polri. Sebab itu sangat penting,” jelasnya,” paparnya.

Saat para mahasiswa berunjuk rasa damai di depan Kantor NasDem di Waena, Kota Jayapura. (Foto Istimewa)

Unjuk Rasa Dukung Laurenzus Jadi Ketua DPRP

Sementara, sejumlah mahasiswa yang menamakan dirinya Solidaritas Mahasiswa Peduli Pemimpin yang Merakyat, berunjuk rasa damai mendukung agar Laurenzus mejadi Kertua DPRP. Unjuk rasa ini berlangsung di depan Kantor Sekretariat DPW Partai NasDem di Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Rabu, 26 Juni 2019.

Baca Juga >  Terseret Ombak Pantai Holtekamp Jayapura, 2 Wisatawan Ditemukan Meninggal

Dalam aksi ini, terlihat puluhan mahasiswa itu berorasi yang intinya mendukung agar Laurenzus yang kini hanya Anggota Komisi 1 DPRP untuk menjadi Ketua DPRP dalam periode berikutnya.

Menurut Laurenzus, dirinya tak mengetahui unjuk rasa itu, tapi aksi itu dilakukan para mahasiswa secara spontan.“Saya tidak tahu ada aksi itu, tapi saya minta masyarakat maupun mahasiswa menunggu putusan resmi dari Mahkamah Konstitusi,” ujarnya. ***(Liza Indriyani)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Jadi Tersangka KDRT, Oknum Pejabat Pemprov Papua Dikenai Wajib Lapor

3 Juni 2023 - 21:48

Ketakutan, 162 Warga Nogolait Ngungsi ke Kota Kenyam Nduga

1 Juni 2023 - 15:24

2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertangkap Usai Kontak Tembak di Nduga

1 Juni 2023 - 14:47

Pelaku Pembunuhan Pendeta di Nduga Tertangkap

31 Mei 2023 - 16:43

Polisi Tangkap Anggota KKB Penembak Brimob di Yahukimo

31 Mei 2023 - 15:58

Alat Berat di Yapen Dibakar OTK, Polisi Temukan Bendera Bintang Kejora

31 Mei 2023 - 00:25

Trending di PERISTIWA