KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Dikmen Provinsi Papua, Albert H. Lantang menyebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua dalam mengkoordinir pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2016 tak ada hambatan, baik di wilayah kota dan kabupaten di Provinsi Papua.
“Jumlah seluruh peserta di 28 kabupaten dan satu kota di Provinsi Papua ada 68.464 siswa. Dari jumlah ini kurang lebih ada 44 sekolah yang melaksanakan ujian secara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK),” kata Albert kepada KABARPAPUA.CO di SMA Negeri 2 Jayapura, Papua, Senin, 4 April 2016.
Ketua Pantia UN Provinsi Papua ini juga mengatakan, di Kota Jayapura ada 20 sekolah yang melaksanakan ujian berbasis UNBK, selebihnya ada di Kabupaten Jayapura, Keerom, Timika, Nabire, Kepulauan Yapen dan Biak.
Bila dibandingkan dengan pelaksanaan UN tahun lalu, kata Albert, ada peningkatakan dari jumlah sekolah yang melaksanakan UN. Artinya ada kenaikan kurang lenih 400 persen.
“Tahun lalu hanya 10 sekolah saja. Kami harapkan tahun berikutnya, satuan pendidikan yang ada di pegunungan, Wamena dan sekitarnya, Nabire dan sekitarnya untuk kita ikutkan dalam ujian berbasis UNBK ini,” harap Albert.
Menurut Albert, suksesnya pelaksanaan UNBK di Provinsi Papua ini tak lepas dukungan pemerintah daerah, sehingga daya dukung berupa infrastruktur ataupun daya dukung dalam proses pembelajaran kepada anak-anak jauh hari sudah dilakukan.
“Memang, sesuai Undang-Undang Nomor 23 tentang SMA dan SMK yang sudah dialihkelolakan oleh pemerintah Provinsi Papua. Berkenaan dengan ini kami dari Provinsi Papua sudah mengantisipasi terkait kapasitas, baik tenaga guru maupun infrastrukturnya,” kata Albert.
Sekadar diketahui, kata Albert, penambahan infrastruktur berupa komputer bukan hanya semata-mata untuk ujian tetapi harus penambahannya digunakan untuk proses pembelajaran.
“Sehingga pada saat pelaksanaan UNBK peserta didik sudah terbiasa menggunakan komputer. Jadi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu meningkatkan kapasitas guru dan meningkatkan kapasitas infrastruktur media pembelajaran,” kata Albert.
Sementara, terkait persiapan jelang UN tahun 2016 ini, Albert menjelaskan, sejak tanggal 23 Maret 2016, pihaknya sudah mendistribusikan bahan ke 29 wilayah di Provinsi Papua mulai dari Asmat, Mappi yang daerahnya jauh dan sulit transportasi.
“H-2 hingga H-1 untuk Kota Jayapura didistribusikan, sampai dengan hari ini (kemarin-red) semua sudah didistribusikan dan tidak ada satupun bahan yang tidak tersalurkan,” jelas Albert. ***(Ramah)